Defisit Anggaran Terendah sejak 2016

Nasional | Kamis, 28 Juni 2018 - 11:04 WIB

Defisit Anggaran Terendah sejak 2016
Menkeu RI, Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Defisit anggaran Indonesia mencapai Rp 94,42 triliun atau 0,64 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Hal itu tidak lepas dari realisasi penerimaan dan pendapatan negara per 30 Mei yang mencapai Rp685,06 triliun.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Capaian tersebut mencakup 31,6 persen dari target penerimaan dalam APBN 2018. Sementara itu, untuk belanja, pemerintah telah merealisasikan Rp779,51 triliun atau 35,10 persen dari alokasi.

Dengan demikian, realisasi defisit hingga akhir Mei ini lebih kecil daripada periode yang sama tahun sebelumnya. ’’Defisit anggaran ini merupakan yang terendah sejak 2016. Pada akhir Mei 2017, defisitnya mencapai Rp128,7 triliun atau 0,94 persen dari PDB,’’ kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati, kemarin.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengungkapkan, menurunnya defisit lebih disebabkan pertumbuhan realisasi belanja lebih rendah ketimbang penerimaan negara. ’’Ini diduga kuat strategi pemerintah yang sengaja menahan realisasi belanja beberapa pos anggaran seperti belanja modal yang di dalamnya ada belanja infrastruktur,’’ ujar Bhima.

Bhima menambahkan, sebelumnya sisa anggaran yang belum terserap dalam belanja modal masih cukup tinggi.

Tujuan perlambatan serapan belanja adalah menjadi bantalan dana untuk menutupi lonjakan belanja subsidi energi.(ken/c14/sof/kom)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook