PADANG (RP) - Aksi unjuk rasa massa mengatasnamakan anak Nagari Lubukkilangan terhadap PT Semen Padang pada Rabu (22/5) lalu dengan menutup saluran air, menyebabkan aktivitas pabrik lumpuh. Keperluan air lingkungan pabrik dan masyarakat lingkungan terhenti ditambah pengrusakan lapangan golf. Kondisi ini menyebabkan Semen Padang mengalami kerugian miliaran per hari.
”Tindakan yang memaksakan kehendak dengan merusak fasilitas pabrik benar-benar merugikan perusahaan dan merusak citra investasi. Kondisi ini dikhawatirkan mengancam rencana pembangunan pabrik Indarung VI dengan nilai investasi Rp 3,2 triliun bisa ditinjau ulang,” kata Direktur Utama PT Semen Padang, Munadi Arifin, Senin (27/5).
Pihak PT Semen Padang, kata Munadi, sebelumnya telah berusaha memenuhi aspirasi anak nagari melalui juru runding dan pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN). Bahkan dimediasi Wali Kota Padang Fauzi Bahar. PT SP komit melaksanakan kebijakan disepakati itu.
Tetapi, adanya tuntutan berlebihan di luar kesepakatan dengan pemaksaan dan kekerasan dengan cara menutup saluran air pabrik dan merusak green lapangan golf, benar-benar telah merugikan perusahaan. Kerugian ditaksir mencapai miliar rupiah setiap harinya.
”Ini adalah suatu hal ironis, apalagi PT Semen Padang termasuk salah satu objek vital nasional (OVN) perlu mendapat perlindungan dan pengamanan,” ujar Munadi Arifin.
Bagi pabrik semen, pasokan air vital tidak hanya sebagai pendingin mesin pabrik seperti gear box motor, alat penangkap debu, cement mill, kiln dan operasional peralatan lainnya, serta kebutuhan perkantoran dan rumah tangga.
Sumber air yang ditutup itu juga menyebabkan fasilitas air bersih untuk masyarakat sekitar terganggu. Akibatnya, masyarakat terpaksa membeli air galon selama penutupan saluran air.
”Kami berharap kejadian serupa tidak terulang dan Semen Padang selalu komit memperhatikan dan memprioritaskan lingkungan dalam berbagai kebijakannya. Tidak hanya terkait kebijakan rekrutmen, tetapi termasuk kebijakan corporate social responsibility (tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, red) dengan memprioritaskan masyarakat lingkungan terdekat,” harap Munadi.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat dapat mengerti dan memahami dan bersama-sama menciptakan kondisi yang kondusif di lingkungan masyarakat dan daerah.
”Diharapkan masyarakat tidak terprovokasi oleh tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.(ade)