Untuk jumlah pengungsi, kata Ridwan, hingga saat ini terdapat 127 kepala keluarga atau berkisar 409 jiwa. Lokasi pengungsian berada berada di tiga titik lokasi, satu titik di wilayah Jakarta Timur, satu titik di wilayah Jakarta Selatan dan satu titik di wilayah Jakarta Barat.
Warga yang mengungsi telah mendapat bantuan logistik berupa makanan siap saji dan didirikannya tenda pengungsi serta dapur umum untuk para korban banjir. ’’BPBD mengirimkan bantuan logistik untuk pengungsi berupa air mineral, biskuit, family kit, kidsware dan matras,’’ ucap Ridwan.
Pihaknya menyebutkan telah melakukan berbagai upaya penanganan banjir. Seperti menyediakan ratusan unit pompa dan mengangkut sampah-sampah di lokasi banjir. ’’Dinas SDA melalui Satgas SDA Kecamatan melakukan penanganan banjir di lokasi dengan penyedotan menggunakan pompa serta pembersihan tali-tali air dibantu PPSU Kelurahan dan pengangkutan sampah-sampah akibat banjir dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup,’’ tegasnya.
Untuk diketahui, penyebab banjir di DKI Jakarta disebabkan karena intensitas curah hujan tinggi di wilayah Bogor pada Kamis (25/4/2019) dengan akumulasi curah hujan sebesar 134 milimeter perhari. Hal ini menyebabkan terjadinya kenaikan status siaga Bendungan Katulampa menjadi siaga 1 pada pukul 20.30 WIB dan pintu air Depok siaga satu pada Kamis (26/4) pukul 00.43 WIB yang menyebabkan meluapnya Sungai Ciliwung.
Kemudian dengan akumulasi curah hujan harian sebesar 144 milimeter perhari kategori sangat lebat di wiayah hulu menyebabkan kenaikan status siaga, sehingga Sungai Angke menjadi siaga dua dan Sungai Krukut serta Sungai Pesanggrahan siaga tiga.(muhamadridwan)