Air Mata Warnai Peringatan 9 Tahun Tsunami

Nasional | Jumat, 27 Desember 2013 - 07:59 WIB

Air Mata Warnai Peringatan 9 Tahun Tsunami
Umat muslim menggelar zikir, doa, dan tausiah saat memperingati 9 tahun bencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004 di situs tsunami PLTD Apung, Banda Aceh, Kamis (26/12/2013). Foto: Eno Sunarno/Rakyat Aceh/rpg

BANDA ACEH (RP) - Kamis (26/12) tepat 9 tahun tsunami melanda Aceh yang menelan ratusan ribu korban jiwa. Di Banda Aceh, detik - detik peringatan 9 tahun tsunami dilaksanakan di lapangan utama Kompleks Taman Ratu Safiatuddin. Ribuan masyarakat dan pelajar larut dalam zikir dan doa bersama yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB.

Kegiatan ini juga dihadiri para pejabat pusat seperti Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan) Azwar Abubakar, mantan Pj Gubernur Aceh Tarmizi Karim yang sekarang menjabat Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat, Adi Koesoemo.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sementara dari pejabat daerah yang hadir Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Effendi, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Pandu Wibowo. Para kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Wali Kota Banda Aceh dan Wakil Wali Kota Banda Aceh beserta kepala SKPK dan para PNS di jajaran Pemerintah Aceh dan Kota Banda Aceh serta para tamu mancanegara. Selain zikir dan doa bersama, kegiatan ini juga diisi dengan tausiah yang disampaikan pendiri ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian.

Acara renungan 9 tahun tsunami Aceh ini diwali dengan sambutan Wakil Wali Kota Banda Aceh Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal, setelah itu giliran Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Adi Koesoemo memberikan sambutan. Tidak berapa lama giliran Wakil Gubernur Aceh dan Menpan Azwar Abubakar secara bergantian memberikan komentar.

Hj Illiza Sa'aduddin Djamal yang mengawali sambutan menyampaikan kemarin, tepat 9 tahun musibah gempa bumi yang disusul tsunami melanda pesisir Aceh, termasuk Kota Banda Aceh.

Musibah dahshat 26 Desember 2004 silam tersebut, menelan 126 ribu korban jiwa. Bencana yang datang tidak terduga tersebut menyebabkan seluruh sendi kehidupan lumpuh total dan kota Banda Aceh saat itu ibarat kota mati.

Namun dengan simpati dan bantuan masyarakat, negara dan lembaga donor, baik dalam dan luar negeri, membuat daerah ini cepat bangkit kembali menata kembali kehidupan dan infrastruktur yang porak-poranda.

Senada dengan itu, Wakil Gubernur Aceh juga menyampaikan bahwa Aceh tidak akan mampu pulih dari musibah gempa berkekuatan 9,3 skala richter yang diikuti tsunami, tanpa adanya dukungan dari semua pihak, baik dalam maupun luar negeri.

Berkaca dari musibah tersebut, tentu masyarakat Aceh sekarang lebih sigap dalam menghadapi bencana, apalagi Aceh daerah yang sangat rawan akan bencana. Semua pihak pun diminta dapat mengantisipasi setiap bencana yang akan terjadi di masa mendatang. Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi bencana nyata yang terjadi setiap saat di depan mata, yakni bencana narkoba.

Para guru dan orang tua diminta dapat mengawasi anak didik dan anak mereka, agar terhindar dari bahaya narkoba.”Aceh saat ini menjadi salah satu pintu masuk perdagangan narkoba internasional, ini tidak boleh terus dibiarkan dan memerlukan kerja keras semua pihak,” tegas Wagub.

Sementara itu, Azwar Abubakar juga turut menceritakan kisahnya saat musibah melanda Aceh 9 tahun silam, di mana saat itu dirinya menjabat sebagai Pj Gubernur Aceh. Saat musibah itu, semua masyarakat hampir berputus asa, namun dengan adanya keyakinan bahwa musibah pasti ada hikmah, membuat pendirian masyarakat menjadi teguh dan berkat dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan dunia internasional Aceh kembali bangkit.

Simpati masyarakat internasional pun berdatangan dan seingatnya, pada hari keempat tsunami perwakilan dari negara Jepang, Amerika, Eropa, dan bahkan Yunani menemui dirinya untuk menyatakan komitmen untuk membantu Aceh. (rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook