Dahlan Iskan Tantang Siswa SMK Buat Onderdil PLTU

Nasional | Rabu, 27 November 2013 - 09:43 WIB

PADANG (RP) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menantang siswa SMK Muhammadiyah 1 Padang untuk membuat spare part PLTU Teluk Sirih yang sebagian besar diimpor dari Cina.

Ia yakin, jika siswa SMK bisa membuat pemadam kebakaran mini, maka siswa SMK pasti juga bisa membuat onderdil tersebut. Sebab, di Cina pembuatan onderdil hanya pekerjaan usaha kecil dan menengah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal di atas disampaikannya ketika meninjau pemadam kebakaran mini yang diciptakan siswa SMK Muhammadiyah 1 Padang, Selasa (26/11).

Dahlan terlihat antusias menelusuri workshop dan bengkel SMK Muhammadiyah dan melihat langsung kegiatan para siswa.

Menurut Dahlan, PLTU Teluk Sirih adalah pembangkit listrik di Sumbar yang kapasitasnya besar, yaitu 2X100 MW. PLTU ini memiliki onderdil yang luar biasa banyaknya.

Ia mempersilakan guru pembina dan siswa yang sudah mencapai tahap tertentu untuk berkunjung ke PLTU Teluk Sirih dan melakukan pengamatan menyeluruh, sehingga mengetahui apa saja yang bisa dibuat siswa SMK.

‘’Karena ribuan onderdil harus impor dari Cina. Tentu kami tidak rela kalau onderdil-onderdil tertentu, yang kami sudah bisa buat di sini dan sebetulnya sangat sederhana, maka sebaiknya kerja sama dengan SMK Muhammadiyah ini,’’ jelas pria kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 ini.

Menurut Dahlan, untuk mewujudkan hal itu tentu dimulai dari yang sangat sederhana dulu. Terutama tidak berpengaruh terhadap pembangkit listrik.

Misalnya, conveyor (pengangkut) batubara, karena itu bukan nyawanya pembangkit, tentu tidak akan berbahaya dikerjakan SMK.

Sehingga ada salah-salah sedikit tidak mengganggu pembangkit dan dijadikan pembelajaran.

‘’Kalau membuat pemadam kebakaran saja mampu, pasti itu mampu. Kami juga tidak ingin tergantung terus 100 persen pada negara lain,’’ jelas pria dengan ciri khas kemeja putih dan sepatu kets bermerek DI ini.

Pada acara itu, Dahlan memotivasi siswa SMK Muhammadiyah 1 Padang untuk terus berkarya. Ia menceritakan, dalam pertualangannya di Cina, ia sudah menjelajahi semua provinsi.

Ia juga sudah melihat lebih dari 100 bengkel pembuat onderdil pembangkit listrik. Ia menilai, bengkel di Cina sama saja dengan bengkel-bengkel SMK yang ada di Indonesia.

Tetapi, ketika ada orang datang dan ditanya kemampuannya untuk membuat sesuatu, pemilik bengkel di Cina langsung menjawab bisa.

‘’Percaya dirinya itu luar biasa. Padahal kalau dilihat bengkelnya membuat kami berpikir apa benar mereka ini bisa. Kenyataannya mereka memang bisa, karena sebetulnya kelebihan mereka adalah tekadnya,’’ mantan wartawan yang sukses memimpin PLN ini.

Terkait pemadam kebakaran mini yang diciptakan siswa SMK Muhammadiyah 1 Padang, Dahlan Iskan menyarankan agar pihak sekolah segera mengurus sertifikasi.

Ia berpesan, ketika mengurus sertifikasi itu pihak sekolah harus sabar. Sebab, proses pengurusan sertifikasi produk di Indonesia memang masih rumit.

Ia mencontohkan ketika mengurus sertifikasi mobil listrik yang dipromotorinya, prosesnya sungguh sulit dan rumit. Tidak jelas siapa yang berhak mengeluarkan izin, apakah Kementerian Ristek, Kementerian Perhubungan atau Kementerian Perindustrian.

‘’Jangankan sekolah, saya saja yang menteri mengurus sertifikat mobil listrik rumitnya minta ampun. Kadang-kadang negeri kita memang begitu, tetapi jangan menyerah, terus berjuang,’’ ucapnya.(adi/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook