Penunjukan 12 Wakil Menteri Bertentangan dengan Hasrat Merampingkan Birokrasi

Nasional | Minggu, 27 Oktober 2019 - 21:39 WIB

Penunjukan 12 Wakil Menteri Bertentangan dengan Hasrat Merampingkan Birokrasi
Presiden Jokowi mengumumkan 12 wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju. Foto: BPMI Setpres

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pengamat Politik Ubedilah Badrun mengkritik keputusan Presiden Jokowi menunjuk 12 wakil menteri atau wamen di Kabinet Indonesia Maju. Menurut dia, penunjukan wamen terkesan sebagai pembagian kue kekuasaan.

"Pengangkatan wakil menteri yang dilakukan presiden terpilih Joko widodo masih terkesan dominan bagi-bagi kue kekuasaan. Baik yang berasal dari kelompok politik, maupun yang diklaim sebagai kelompok profesional," kata Ubedilah dalam pesan singkatnya, Minggu (27/10).
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain itu, kata dia, penunjukan wamen kontraproduktif dengan pernyataan Jokowi. Sebab, Jokowi pernah mengungkapkan keinginan agar pemerintahan ke depan berjalan efisien, dengan melakukan perampingan birokrasi.

"Pengangkatan belasan wakil mentri itu bertentangan dengan prinsip efisiensi dan perampingan birokrasi yang sering didengung - dengungkan Presiden Jokowi," katanya.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengumumkan 12 Wamen untuk Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jumat siang (25/10) kemarin. Dari 12 nama itu, muncul nama Direktur Utama Mining Industry Indonesia (MIND ID) Budi Gunadi Sadikin atau BGS, Mantan Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Sakti Wahyu Trenggono, dan Politikus PPP Zainut Tauhid. (mg10/jpnn)

Sumber: Jpnn.com

Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook