SEMBURKAN VULKANIK 1.500 METER

Merapi Sumbar Meletus

Nasional | Kamis, 27 September 2012 - 10:35 WIB

Merapi Sumbar Meletus
Aktivitas Gunung Merapi meningkat dan ditandai dengan semburan abu vulkanik yang membumbung tinggi mencapai 1.500 meter, Rabu (26/9/2012). (Foto: NASRUL TANJUNGF/RPG)

BUKITTINGGI (RP) - Gunung Merapi di Sumatera Barat kembali menyemburkan abu vulkanik, Rabu (26/9) sekitar pukul 16.40 WIB.

Letusan itu termasuk yang terkuat sejak aktivitas gunung meningkat pada 3 Agustus 2012 lalu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Pemantau Gunung Api mencatat, tinggi abu vulkanik yang disemburkan mencapai 1.500 meter dari puncak gunung.

Semburan abu vulkanik dari puncak gunung berketinggian 2.891 meter dari permukaan laut (mdpl) itu mengarah ke bagian timur karena ditiup angin.

Letusan tersebut, menurut petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bukittinggi, Hartanto, sangat kuat, sehingga mengeluarkan abu vulkanik yang cukup tebal.

‘’Sampai saat ini, PVMBG belum mendapat laporan dari warga daerah mana yang dihujani abu vulkanik,’’ katanya.

Warga pun diharapkan dapat melaporkan jika daerah mereka dihujani abu vulkanik. Abu vulkanik yang disemburkan gunung berwarna abu-abu tebal.

Dalam satu hari kemarin, baru satu kali gunung meletus disertai abu vulkanik, dengan amplitudo akibat letusan mencapai 45 milimeter.

Selama September 2012, Gunung Merapi telah mengalami letusan sebanyak enam kali, gempa tektonik dalam sebanyak 12 kali dan gempa tektonik dangkal 21 kali.

Sementara itu, masyarakat yang berada di sekitar gunung Merapi serta para pendaki untuk tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Peningkatan aktivitas Gunung Merapi terjadi 3 Agustus 2011 dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter.

Gunung Merapi yang berada di kawasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu, merupakan salah satu gunung aktif di Sumatera Barat, terakhir kali meletus pada 2005.

Gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumbar.

Menurut warga, dari letusan gunung tersebut belum diketahui apakah mengeluarkan material seperti lahar.

‘’Yang jelas, abu vulkanik yang disemburkan gunung sangat tinggi di atas permukaan gunung. Sebelum mengeluarkan abu vulkanik, terdengar suara gemuruh,’’ kata Mantari, warga Sungaipuar, Kabupaten Agam.

Cuma saja, apakah suara gemuruh itu bersumber dari gunung, tidak tahu persis. Tetapi setelah suara gemuruh tersebut terlihat gunung mengeluarkan abu vulkanik sangat tinggi.

Abu vulkanik yang disemburkan gunung Marapi tersebut cukup mengejutkan warga yang tinggal di kawasan kaki gunung Marapi. Semburan abu vulkanik itu juga terlihat jelas dari Kota Bukittinggi dan sekitarnya.

Informasi yang dirangkum Riau Pos Group (RPG) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Kabit Kedarurtan Rinaldi menjelaskan, Nagari yang berstatus siaga Nagri Canduang Jorong Labuang, Jorong Puti Ramuih, Jorong Saratuih Janjang, dan Jorong Guguak Katiak dengan jumlah penduduknya 500 kepala keluarga (KK).

Nagari Bukik Batabuah, Jorong Gobah, Jorong Batang Silasiah dengan jumlah penduduknya 450 KK. Dan Magari Lasi, Jorong Pasanehan, Jorong Lasi Mudo, dan Jorong Lasi Tuo dengan jumlah penduduknya 750 KK.  

‘’Tiga Nagari ini yang langsung berada di lereng Gunung Merapi pada wilayah Agam, saat terjadi seburan abu angin membawa abu tesebut mengarah ke Tanah Datar dan sampai saat ini abu tidak sampai ke wilayah Agam,’’ kata Rinaldi.

Semenjak terjadinya semburan abu vulkanik dari sore tadi BPBD sudah melakukan koordinasi dengan pihak BMKG Bukit Tinggi, dari pantauan tersebut ketinggian sem0buran abu mencapai 1.500 sampai dengan 1.800 meter dari kawah gunung yang mengeluarkan abu vulkanik.

Sementara itu, Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan, Gunung Merapi Sumatera Barat mengalami erupsi, Rabu (26/9), pukul 16.39 WIB.

‘’Berdasarkan laporan dari masyarakat, suara dentuman terdengar hingga jarak 16 kilometer,’’ katanya, Rabu (26/9).

Dijelaskan juga, asap letusan mencapai maksimum 1,5 kilometer dari puncak gunung yang tertiup angin ke arah barat. Menurutnya, hingga pukul 17.00, masih terjadi kepulan asap dari puncak Gunung Merapi.

‘’Pada status Waspada Merapi, masyarakat diminta beraktivitas atau melakukan pendakian hingga jarak tiga kilometer dari titik letusan,’’ imbaunya.

Menurutnya lagi, jika terjadi hujan lebat berlangsung lama di puncak Merapi, maka masyarakat yang beraktivitas dan bermukim di bantaran sungai yang berhulu di Puncak Merapi harus waspada terhadap aliran lahar atau banjir bandang/galodo.(rul/rpg/jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook