Lagi, BNPB Ingatkan 4 Zona Tsunami

Nasional | Selasa, 27 Agustus 2013 - 08:25 WIB

PADANG (RP) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengingatkan potensi terjadinya megathrust atau gempa besar diikuti gelombang tsunami yang berpeluang melanda wilayah Indonesia.

Berdasar data kajian BNPB, potensi megathrust tersebut berpeluang terjadi di empat zona rawan tsunami di Indonesia.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Yakni sebelah barat pantai Pulau Sumatera, Selatan Pulau Jawa dan Selat Sunda, Nusa Tenggara dan sebelah Utara Papua.

Para ahli memperkirakan energi megathrust yang tersimpan itu, 8,9 skala Richter (SR) dan tsunami setinggi 6 hingga 10 meter.

‘’Empat zona rawan tsunami tersebut telah tergambar dalam master plan tsunami. Karena itu, masyarakat dan infrastruktur di tempat-tempat ini perlu kita persiapkan,’’ kata Kepala Pusdiklat BNPB, Wisnu Wijaya saat acara Konferensi Pembentukan Konsep dan Perencanaan Awal BNPB di Hotel Pangeran Beach, Senin (26/8).

Konferensi yang berlangsung hingga Jumat (30/8) ini, diikuti seluruh anggota Asean dan 8 negara EAS Non-Asean (China, USA, Rusia, Jepang, Korea, India, New Zealand dan Australia).

Wisnu mengapresiasi Pemprov dan Pemko yang telah memiliki perencanaan matang soal ancaman tsunami.

Salah satunya, bangunan shelter di Kantor Gubernur Sumbar yang mampu menampung 10 ribu warga kota dan sejumlah shelter di sekolah.

‘’Ini akan kita sampaikan juga dalam konferensi tingkat internasional. Kita tak perlu menghindari risiko, akan tetapi kita menej saja,’’ sebut Wisnu.

Di tempat yang sama, Deputi Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto, mengatakan di samping shelter, masih ada hal-hal lain yang perlu dipersiapkan. Termasuk pelatihan-pelatihan yang diadakan BNPB.

‘’Konferensi ini ditujukan untuk menyamakan persepsi di antara peserta internasional terkait latihan dan kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan gladi posko, gladi lapangan dan kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai rangkaian puncak Mentawai Megathrust DIREX, Maret mendatang,’’ sebut Tri.

Latihan ini dapat berfungsi sebagai alat memperkuat kerja sama dan kemitraan antarpemangku kepentingan. ‘’Kami mengajak semua peserta untuk mengeksplorasi latihan dan operasi penanggulangan bencana sebelumnya yang telah dilakukan di daerah ini,’’ tukasnya.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook