JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Moda transportasi dari waktu ke waktu mengalami kemajuan, salah satunya ojek online (ojol) yang kini tersedia di aplikasi dan dapat dipesan di mana saja dan kapan saja. Meski demikian adanya inovasi ojol yang hadir di Indonesia menuai pro dan kontra, karena dianggap menggeser transportasi konvensional khususnya ojek pengkolan.
Ada beragam aplikasi ojol yang tersedia di Indonesia, dan masyarakat saat ini telah banyak menggunakannya. Keberadaan transportasi online seperti ojol memang memiliki kelebihan dan kekurangan, di samping menggeser transportasi umum secara offline juga memiliki manfaat seperti dapat dengan mudah dipesan ketika mendadak ingin bepergian.
Selain itu kehadiran transportasi online terbilang mampu mengurangi banyaknya pengangguran di Indonesia. Seperti yang dikatakan Kepala Badan Pusat Statisik (BPS), Suharyanto, dikutip JawaPos.com melalui Antara, Kamis (27/7).
"Naiknya jumlah angkutan ojek motor dan angkutan bermotor lainnya (online) ikut mempengaruhi turunnya angka pengangguran di beberapa daerah," tuturnya.
Di sisi lain dari ojol, ternyata menyimpan banyak cerita yang unik antara driver dan pelanggan. Hal ini kerap kali menarik perhatian publik atas aksi dari beragam peristiwa yang dialami para driver ojol maupun customer.
Aksi para driver ojol acap kali dianggap serba bisa oleh para warganet, karena selain dapat membantu mengantar customer ternyata juga dapat menyelamatkan seseorang dari penipuan.
Seperti cerita yang dibagikan dan ramai di platform Twitter @GOJEK24JAM, dilansir JawaPos.com, Kamis (27/7).
Aksi Heroik Penyelamatan Customer
Jagat sosial media baru-baru ini ramai akan kisah seorang driver ojek online bernama Achmad RM dengan aksinya telah menyelamatkan customer dari penipuan loker bodong.
Berawal dari seorang pria bernama Gira yang sedang memenuhi panggilan pekerjaan, dengan perasaan tanpa ragu dirinya memenuhi proses recruitment itu. Namun selama di dalam Ruko bukan proses recruitment yang seperti dirinya harapkan, melainkan kejadian yang tak terduga.
Gira merasa ketakutan karena dirinya merasa sedang ditipu pihak pembuat lowongan pekerjaan. Akhirnya dia memesan ojek online, dan diketahui jika driver tersebut adalah Achmad RM.
Seperti driver ojol umumnya, Achmad meminta calon penumpangnya itu menunggu sesuai titik jemput. Alih-alih mengiyakan, Gira mengatakan gemetar dan ingin kabur dari ruko itu karena merasa sedang tertahan dan dilarang keluar ruangan.
Melihat keanehan yang terjadi pada customernya, Acmad pun langsung membuat strategi agar customernya bisa keluar dari ruko sembari terus berupaya menanyakan kondisi Gira.
Diketahui jika panggilan pekerjaan yang diterima Gira memang penipuan, dan dirinya sempat diminta uang sebesar Rp1,5 jt. Achmad yang tanpa pikir panjang langsung membantu customernya itu dan sempat berhadapan dengan dua atau tiga penjaga keamanan dan mengatakan jika ruko gudang penipuan.
Dikira Dapat Rezeki, Ternyata Sedih
Selain kasus heroik yang dilakukan driver ojol Achmad RM terhadap pelanggannya untuk menyelamatkan dari kasus penipuan lowongan kerja bodong, cerita ojol yang menarik juga datang dari Tubagus Ryh yang ditulisnya melalui Grup Komunitas Driver Go-Jek dan Grabbike Solid Se-Jabodetabek, hingga dibagikan kembali oleh akun Twitter @GOJEK24JAM, Kamis 25 Mei 2023.
Berawal dari Tubagus yang saat itu sedang sepi customer ojol, tiba-tiba ada notifikasi pemesanan oleh seorang Ibu muda dengan tujuan lumayan jauh kurang lebih 30 km. Tubagus yang merasa sepi orderan, akhirnya mengiyakan pesanan itu dan diketahui jika tujuan sang ibu muda ke rumah orang tua suaminya.
Tubagus merasa beruntung karena mendapat orderan lumayan jauh, terlebih jika ia juga diminta untuk menunggu. Di sini Tubagus pun menganggap akan mendapatkan rezeki dua kali lipat karena perjalanan pulang pergi.
Tak disangka setelah mengantarkan pelangganya tadi, Tubagus terkejut karena melihat sesuatu yang tak disangkanya sebelumnya.
"Air mata jatuh gara-gara depan mata ni orang malah dimarahi dan disuruh cari sendiri suaminya," tulis keterangan Tubagus melalui Komunitas Driver ojek online.
Setelah apa yang dilihat, Tubagus sama sekali tidak lagi memikirkan ongkos dari pelanggannya tadi, melainkan ia mencoba menolong perempuan itu. Terlebih selama perjalanan ia mendengar curahan hati sang ibu muda untuk melakukan bunuh diri.
Diketahui jika permasalahan pelanggannya itu terletak pada suaminya yang tidak ada kabar dan meninggalkan dua anak balita. Sehingga memaksa dirinya harus bekerja dan menitipkan anaknya ke mertua. Namun sayang sesampainya di rumah mertua pelanggannya tadi mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan.
Diperjalanan Tubagus mendengar jika pelanggannya ingin menitipkan anaknya ke Yayasan, namun ditolak karena tidak memiliki berkas yang lengkap. Tubagus berinisiatif untuk membawa mereka bertiga ke kantor polisi terdekat, beruntung di sana ditanggapi dengan baik dan selang beberapa jam datang perwakilan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Dinas Sosial.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi