PADANG (RP) - Jalan Sitinjau Laut kembali memakan korban. Truk tangki bermuatan zat kimia bernomor polisi B 9364 UFU masuk jurang sedalam 150 meter, di KM 19 Padang-Solok, tepatnya 100 meter dari Panorama 1, kemarin (26/6), sekitar pukul 06.00. Sopir dan kernet tangki itu tewas dalam kecelakaan tersebut.
Sopir tangki bernama Ahmad Rifai, 42, warga Kampung Lenggor Baros, Serang, Banten, dan kernet Kasbuloh, 29, warga Sukarame, Bandarlampung. Sopir tangki diduga kehilangan kontrol saat menuruni tikungan.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Riau Pos Group) di lokasi kejadian, sebelum terjun ke jurang, tangki itu menghantam pembatas jalan, pohon besar dan tebing. Kondisi truk rusak berat. Tangki putih ini terpisah sekitar 10 meter dari sasis mobil.
Kemacetan panjang di lokasi kejadian tak terelakkan. Sekitar pukul 10.00, kedua jasad korban berhasil dievakuasi anggota Basarnas dibantu warga setempat. Kedua jenazah dibawa ke RSUP M Djamil Padang guna menjalani proses otopsi.
Reza, 19, seorang anggota Pos Keamanan Jalan Raya (PKJR), mengaku melihat tangki itu melaju kencang dari arah Solok menuju Padang. Namun, tiba-tiba hilang kendali saat menurun hingga menabrak pembatas jalan.
“Mungkin ia (sopir, red) ngantuk atau rem terlalu panas sehingga tidak berfungsi. Apalagi kalau malam, jalan berkabut,” jelas warga Karangputih.
Kanit Laka Lantas Polresta Padang, AKP Eliswantri menduga penyebab kecelakaan karena faktor human error (kesalahan manusia).
Kasi Op Basarnas Kota Padang, Jasril mengatakan, proses evakuasi baru selesai pada pukul 10.00 karena kedalaman jurang sekitar 150 meter dengan kemiringan 70 derajat. “12 anggota kita kesulitan melakukan evakuasi,” ungkap Jasril. (cr2)