MEDAN (RP) - Berbagai jenis makanan tradisional Indonesia disajikan untuk delegasi internasional dalam Senior Oficials Meeting (SOM III) Asia Pacific Economy Coorporate (APEC) di Medan kemarin.
Ternyata, pecal menjadi makanan yang paling banyak difavoritkan para delegasi.
Makanan yang menggunakan bumbu kacang dan sayuran ini menjadi favorit karena rasanya yang manis bercampur dengan pedas.
”Saya tidak suka makanan pedas. Dan saat memakannya sangat terasa pedasnya. Tapi lama kelamaannya ada manisnya. Ini yang enak,” ujar ekonom asal Kanada, Richard Craig.
Dirinya menyatakan bahwa ini yang pertama kali dirinya memakan pecal. Sebelumnya, setelah beberapa hari di Medan dirinya pernah menikmati makanan jenis nasi lemak. Ia mengaku suka, karena rasanya yang manis, sama seperti pecal. “Kalau pecal banyak sayurnya. Saya kurang senang sama sayur sebenarnya. Tapi karena rasanya berbagai macam, jadi rasanya enak,” tambahnya.
Ia juga mengakui, penampilan pecal tidak menarik hatinya. Karena itu, dari awal tidak mencoba untuk menikmatinya. Tetapi, karena delegasi Indonesia terlihat sangat menikmati makanan jenis ini, akhirnya dirinya turut mencoba. ”Teman-teman dari Indonesia menyuruh saya mencoba. Akhirnya, saya coba. Awalnya saya minta sedikit, apalagi, jenis sayurannya saya tidak tahu,” ungkapnya.
Rasa manis dan kacang yang membuat dirinya mulai menyukai pecal. Menurutnya, rasa kacang sudah terbiasa di lidahnya. Sehingga, tidak terlalu asing baginya.
Selain pecal, ia juga mengaku senang menikmati berbagai jenis kue tradisional. Walaupun pada awalnya agak takut untuk menikmati berbagai panganan manis ini.
“Warnanya cerah, dan berwarna warni. Awalnya saya kira warna itu dari bahan pengawet, tetapi bukan. Itu warna alami dari bahan-bahan pembuat kue,” ungkapnya.
Selain warna kue yang awalnya membuat dirinya takut, harumnya kue juga sempat membuat dirinya takut untuk menikmatinya. Apalagi, harumnya sangat berbeda dengan aroma yang sering diciumnya.
“Saya kan terbiasa makan roti. Harumnya berbagai macam. Ada keju, cokelat, dan lainnya. Tapi ini harumnya beda. Seperti wangi yang lucu, unik, dan kadang menyengat,” tambahnya sambil tersenyum.
Richard mengaku, untuk pecal dan kue-kue ini merupakan yang pertama kali dimakannya. Dan dirinya benar-benar tertarik. Adapun berbagai kue tradisional yang disajikan dalam sidang SOM APEC ini, seperti kue lepat, nagasari, dan lainnya.
Selain kue tradisional, berbagai jenis kue yang terbuat dari tepung ubi rambat juga menjadi favorit para ekonom. Walaupun awalnya mereka juga takut, karena warna kue nya yang sangat cerah.
Selain Richard, Aline Wang asal Hongkong juga memilih pecal sebagai makanan untuk dinimatinya. Menurutnya, makanan jenis ini tidak terlalu asing baginya. Karena di negaranya dia beberapa kali sudah menikmati pecal.(ram/jpnn)