JAKARTA (RIAUPSOS.CO) – Teka-teki apakah kuota haji 2016 bakal kembali normal terjawab. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di gedung DPR Selasa (26/1/2016) memastikan bahwa kuota haji 2016 masih sama dengan tahun lalu. Artinya kuota haji tahun ini tetap mengalami pemangkasan sebanyak 20 persen.
Lukman mengatakan, memang sempat ada kabar bahwa proyek renovasi Masjidil Haram tahun ini selesai. Dengan begitu, muncul kabar kuota haji Indonesia kembali normal, menjadi 221 ribu jamaah. "Pemerintah Arab Saudi sudah resmi menyatakan, kuota haji untuk seluruh dunia masih tetap dipotong 20 persen," kata dia.
Dengan keputusan Saudi tersebut, otomatis kuota haji Indonesia tahun ini tetap seperti tahun lalu. Yaitu tinggal 168.800 orang jamaah yang terbagi 155.200 jamaah haji reguler dan 13.600 jamaah haji khusus. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan nama-nama calon jamaah haji yang berangkat tahun ini bakal dilansir setelah biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) ditetapkan.
Meskipun sudah dipastikan tidak ada penambahan kuota haji, Lukman berupaya menagih rencana tambahan kuota haji Indonesia sebanyak 10 ribu orang. Dia menjelaskan tambahan kuota itu pernah disampaikan Raja Saudi ketika menjamu kedatangan Presiden Joko Widodo di tanah suci. ’’Pemerintah tidak bisa memastikan tambahan kuota 10 ribu itu. Karena menjadi otoritas Saudi,’’ kata Lukman.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Jamil mengatakan, kuota Indonesia apakah tetap 168.800 atau bertambah 10 ribu, diputuskan 6 Maret. Saat itu merupakan waktu penetapan kuota haji dari seluruh penjuru dunia. ’’Giliran penetapan Indonesia jatuh pada 6 Maret,’’ jelasnya.
Jamil menjelaskan selain urusan kuota, Kemenag juga mematangkan persiapan haji lainnya. Diantaranya adalah melengkapi gelang haji dengan fasilitas GPS (global positioning system). Dengan ditempelnya fasilitas GPS, bisa melacak keberadaan jamaah haji yang tersesat.
Peningkatan layanan lainnya adalah penambahan jumlah jadwal makan selama jamaah berada di Makkah. Jamil mengatakan, tahun lalu jamaah haji mendapatkan makan sebanyak 15 kali selama berada di Makkah. Tahun ini Kemenag merencanakan memberikan makan sebanyak 24 kali selama berada di Makkah. Usulan ini masih akan digodok bersama dengan Komisi VIII DPR.