335 Rumah di Sumut Terbakar , 1.500 Jiwa Mengungsi

Nasional | Senin, 27 Januari 2014 - 07:53 WIB

TANJUNGBALAI (RIAUPOS.CO) - Dua kebakaran hebat terjadi dalam sehari di Sumatera Utara. Di Kota Tanjungbalai 300 rumah ludes dan di Belawan 35 rumah juga hangus.

Dari 300 rumah yang rata dengan tanah di Lingkungan IV Kelurahan Silau Bestari, Kecamatan Tanjungbalai Utara, Kota Tanjungbalai, Ahad (26/1) sekitar pukul 07.30 WIB sedikitnya 1.500 jiwa korban kebakaran mengungsi ke rumah-rumah tetangga dan sanak saudara mereka.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sedangkan peristiwa lainnya, terjadi di Jalan Pulau Seram Lingkungan 7 Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, sekitar 35 rumah habis terbakar.

Di Tanjungbalai, menurut Udin Alkrisna (55) dan Nial (67) warga Lingkungan IV Kelurahan Silau Bestari, Kecamatan Tanjungbalai Utara, Kota Tanjungbalai, kepada RPG, musibah tersebut diketahui setelah seorang warga berteriak kebakaran sembari meminta tolong.

Begitu mendengar teriakan tersebut, tanpa dikomandoi puluhan bahkan ratusan masyarakat berdatangan melihat kejadian tersebut dan berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Di saat puluhan warga bahu membahu memadamkan api, tak lama berselang tujuh unit mobil pemadam kebakaran (damkar) tiba di lokasi setelah beberapa warga menghubungi Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jalan Alteri Teluk Ketapang, Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar, Tanjungbalai.

Begitu tiba, antrean tujuh mobil damkar tersebut tak bisa langsung digunakan.

Soalnya, akses jalan menuju lokasi kebakaran sangat sempit sehingga masih membutuhkan sedikit waktu bagi petugas damkar untuk bisa langsung berhadapan dengan kobaran api yang kian membesar dari satu rumah ke rumah lainnya.

Walau sudah berhadapan dengan api, pun petugas juga  harus berjibaku memadamkannya karena sebagian besar rumah terbuat dari tiang papan dan beratap nipah.

Tak pelak, api dengan cepat merambah ke seluruh pemukiman penduduk hingga mencapai 300 unit rumah meski petugas damkar sudah bersusah payah menjinakkannya.

”Ya, kebanyakan rumah di sini terbuat dari tiang kayu, berdinding papan, dan beratap nipah atau daun rumbia. Sehingga api dengan mudah menjalar ke hampir seluruh rumah di perkampungan,” kata Udin yang juga korban dalam musibah tersebut.

Selain harus mengungsi, warga yang kehilangan rumah juga harus merelakan seluruh harta benda mereka, karena tak ada satu pun dari korban kebakaran yang bisa menyelamatkan harta benda mereka.

”Pakaian, tempat tidur, peralatan rumah tangga, almari, TV, dan sepeda motot, hangus terbakar dilantak si jago merah,” tambah Udin.

Disebutkannya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, karena pada saat terjadinya kebarakan, seluruh warga sudah beraktivitas di luar rumah.

Kepala BPBD Tanjungbalai Drs H Mahdin Siregar didampingi Kepala Bidang (Kabid) Perlengkapan Sofyan ST mengatakan, tujuh mobil Damkar sudah dikerahkan untuk membantu warga memadamkan kobaran api.

Diperkirakan sebanyak 300 rumah terbakar dan kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar lebih.

Ditanya lambatnya petugas damkar menuju lokasi kebakaran, Sofyan ST mengaku, pihaknya terkendala jalan. Sebab, akses jalan menuju lokasi kebakaran begitu sempait karena berada di kawasan pesisir. Ditambah, padatnya rumah warga di daerah tersebut.

”Kita juga pernah meminta lahan di pemukiman warga agar dibangun jalan menuju pinggiran sungai guna memudahkan akses masuk mobil pemadam kebakaran dan pengambilan air ketika terjadi musibah seperti yang baru terjadi,” jelasnya.

Untuk mendapatkan air dari sungai namun masyarakat tidak Kapolsek Tanjungbalai Utara AKP BS.Budi Ginting melalui Kanit Reskrim Ipda Masrianto ketika ditemui di kantornya mengatakan, untuk sementara pihaknya sudah memasang garis polisi dan tengah menyelidiki penyebab atau asal api.

Sementara di Belawan, peristiwa kebakaran yang meludeskan puluhan rumah dipermukiman padat penduduk itu diketahui setelah warga melihat nyala api disertai asap muncul dari bagian belakang rumah Lia, warga setempat.

”Kami tak tahu pasti penyebabnya, ada yang bilang akibat listrik. Cuma pertama kali api muncul dari rumah kak Lia, warga sekitar pinggir rel kereta api,” ujar Daniel (32), warga yang melihat kejadian itu.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook