BERASTAGI (RIAUPOS.CO) - Tawaran relokasi yang disampaikan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono kepada beberapa desa di bawah kaki Gunung Sinabung belum menjawab kegelisahan penduduk.
Pasalnya, relokasi hanya sebatas rumah tinggal, sementara tidak ada disediakan lahan bagi petani yang terpaksa berpindah mukim dari desa asalnya.
Dari siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana, disebutkan kalau lima desa yang diprioritaskan untuk direlokasi adalah Desa Suka Meriah Kecamatan Payung, Bekerah, Simacem, Kuta Gugung dan Sukanalu Kecamatan Naman Teran ke arah 5-7 Km dari desa asal diperlukan lahan antara 20 -25 hektare. Ketika itu, sebagaimana yang disampaikan SBY, Pemkab Karo telah menyiapkan lahan seluas 25 hektare.
Namun, di luar belum adanya kepastian dari Pemkab Karo soal lahan seluas 15 hektare itu masalah pun bertambah, karena pada lahan yang ada cuma diperuntukkan bagi hunian tetap. Kabar ketidakjelasan lahan yang disebut Pemkab Karo pada SBY terungkap dari beberapa sumber di lingkungan Kantor Bupati Karo, termasuk dari pihak Bappeda Kabupaten Karo.
”Ini namanya aneh, apakah pemerintah tidak berpikir jauh, bagaimana mereka kembali bertani di tanah yang sudah luluh lantak terkena material gunung. Kalaupun Sinabung telah normal, perlu waktu berapa lama untuk itu dapat lagi ditanami,” ujar Darma Lubis dari Source of Indonesia.
Jika mengacu kepada fokus kerja relokasi yang akan dijalankan oleh BNPB dengan mendahulukan relokasi bagi tiga desa di bawah Sinabung, antara lain Desa Suka Meriah Kecamatan Payung, serta Bekerah dan Simacem Kecamatan Naman Teran, terdapat sekitar 1.102 jiwa atau 365 KK penduduk akan berpindah.
Jika dihitung minimal, di luar lahan untuk pemukiman, pemerintah idealnya menyiapkan lahan baru bagi areal pertanian seluas 547,5 hektare dengan asumsi tiap KK penduduk diberikan 1,5 ha lahan.
”Relokasi yang ditawarkan pemerintah itu bukan total sebenarnya, harusnya kalau total hunian tetap itu bersamaan dengan lahan pertaniannya. Tetapi ini kan baru pada tahap penyediaan hunian tanpa lahan,” sebut Medi Juna Sembiring dari Lentera Karo.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menyebutkan, Pemprov Sumut akan membantu pemerintah pusat untuk mencari lahan relokasi hunian sementara bagi 3.437 jiwa atau 921 KK yang berasal dari 5 desa.
”Kita akan membantu pemerintah pusat, untuk mencari relokasi lahan bagi warga pengungsi. Ini berdasarkan rapat yang digelar kemarin bersama Bapak Presiden SBY di Kabupaten Karo,” sebut Gatot, Ahad (26/1). Saat ini, lahan yang sudah tersedia 15 ha. Sementara itu lahan yang diperlukan untuk relokasi untuk 25 ha.
”Saat ini kita sedang mencari lahan tersebut. Memang berdasarkan keputusan rapat kemarin, daerah yang direlokasi itu hanya berjarak 5-7 Km,” bebernya.(rpg)