Pengungsi Sinabung 17.713 Jiwa

Nasional | Selasa, 26 November 2013 - 10:02 WIB

JAKARTA (RP) - Akibat peningkatan status awas pada Gunung Sinabung dan adanya rekomendasi desa-desa yang berada dalam radius 5 Km harus diungsikan, mengakibatkan jumlah pengungsi membeludak.

Hingga Senin sore (25/11), tercatat 17.713 jiwa atau 5.304 kepala keluarga (KK) pengungsi yang tersebar di 31 pos pengungsian.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), pengungsi tersebut berasal dari 17 desa yang masuk dalam radius 5 Km dan 4 desa lainnya masuk dalam zona rawan lontaran material Gunung Sinabung.

‘’Belum semua masyarakat di daerah tersebut mengungsi karena beberapa pertimbangan seperti masih merasa aman, menjaga rumahnya, ternak, lahan pertanian dan sebagainya,’’ kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kemarin.

Sutopo memaparkan, bahwa berdasarkan hasil penghitungan jumlah penduduk dari Sensus Penduduk (SP) BPS 2010, maka dari 21 desa tersebut terdapat 20.270 jiwa atau 5.623 KK. Dari data yang sama, diketahui bahwa terdapat sekitar lebih dari 3 ribu penduduk rentan yang masuk di dalam zona bencana.

Dalam pemaparannya, Sutopo menyebutkan bahwa terdapat 2.327 jiwa, yang terdiri dari balita perempuan (1.115 jiwa) dan balita laki-laki (1.212 jiwa).

Sementara itu, untuk kelompok rentan dengan usia manula atau lebih dari 60 tahun di zona bencana tercatat berjumlah 1.711 jiwa. Rinciannya, perempuan sejumlah 1.047 jiwa dan laki-laki sejumlah 664 jiwa.

Parahnya, BNPB melaporkan bahwa persediaan makanan bagi seluruh pengungsi tersebut hanya mencukupi hingga 3 hari ke depan. Namun Sotopo melanjutkan, bahwa sejumlah bantuan dari BNPB telah berangsur tiba di lokasi pengungsian.

 ‘’Bantuan BNPB berupa logistik dan peralatan senilai Rp3,93 miliar sebagian telah tiba di Karo,’’ ujar Sutopo.

Lebih lanjut, ia menginformasikan bahwa aktivitas di dapur magma Gunung Sinabung masih sangat tinggi. Hingga kemarin, Sinabung telah 6 kali erupsi.

Laporan yang diterima JPNN kemarin pukul 08.38 WIB, tinggi kolom erupsi 1.500 meter, angin ke arah timur, dan awan panas 1.000 meter mengarah ke arah tenggara.

‘’Aktivitas tersebut sebenarnya telah menurun jika dibandingkan satu jam sebelumnya yaitu aktivitas erupsi hingga mencapai 2.000 meter dan semburan awan panas setinggi 1.500 meter,’’ ungkap Sutopo.

Pemprov Belum Siap Relokasi Warga

Di bagian lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) belum siap melakukan relokasi warga empat desa di radius 3 Km dari Gunung Sinabung. Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho bersama Pemkab Karo masih harus melakukan kajian atas wacana relokasi ini ke depan.

‘’Pemprov bersama Pemkab Karo masih melakukan kajian untuk relokasi warga empat desa di radius 3 km di kaki Gunung Sinabung,’’ kata Gatot Pujonugroho usai menghadiri apel hari guru di posko pengungsi Zentrum PPWG GBKP Jalan Nabung Surbakti, Senin (25/11).

Didampingi Bupati Karo, Dr (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, Gatot menyatakan kajian itu penting. Ini dilakukan agar dalam pelaksanannya nanti tak terjadi masalah bagi masyarakat.

Untuk sementara ini, jelasnya lagi, pemprov dan pemkab fokus melakukan kegiatan sosial setelah dinaikannya status Gunung Sinabung menjadi awas.(dod/jpnn/riz/nng/jie/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook