PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Politeknik Caltex Riau (PCR) kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan ABEC (Applied Business and Engineering Conference) ke-9 tahun 2021. Kegiatan ini dilakukan secara daring, Rabu (25/8/202) dengan mengambil tema "Percepatan Teknologi dan Kesiapan Digital dalam Menghadapi Era Baru di Bidang Ekonomi Kreatif dan UMKM".
ABEC merupakan konferensi domestik dan internasional yang diselenggarakan oleh Politeknik Caltex Riau, bekerja sama dengan berbagai politeknik di Indonesia (Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Payakumbuh, Politeknik Bangka Belitung dan Politeknik Kampar) serta negara lain (Malaysia, Jepang, Italy, Taiwan dan lain-lain).
Ketua Pelaksana ABEC Anggy Trisnadoli SST MT mengatakan, seminar ini diadakan sebagai wadah publikasi dan silaturahmi antara peneliti, akademisi, praktisi dan masyarakat umum untuk menambah pengetahuan di bidang teknik dan bisnis terapan.
"Alhamdulilalh tahun-tahun ini kita menerima 200-an judul paper dan puluhan pemakalah. Para pemakalah berasal dari beberapa perguruan tinggi dalam dan luar negeri," ujarnya.
Anggy juga mengungkapkan pada kondisi saat ini, sebagian besar industri kreatif merupakan usaha kecil menengah yang memerlukan pendampingan baik dari segi permodalan, manajerial dan pemanfaatan teknologi. Perguruan tinggi memegang peran strategis dalam proses pendampingan terhadap UMKM tersebut terutama dalam hal pemanfaatan teknologi.
"ABEC tahun ini kita mengambil tema percepatan teknologi dan kesiapan digital dalam menghadapi era baru di bidang ekonomi kreatif dan UMKM. Kita berharap dari diskusi dan kajian para peneliti yang mengikuti ABEC ini dapat bermanfaat untuk peningkatan dan percepatan perkembangan industri kreatif serta UMKM," ungkapnya
Turut hadir dalam kegiatan ini Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi sekaligus membuka kegiatan yang dilakukan secara daring ini. Dalam sambutannya, Syamsuar menyampaikan apresiasi terhadap dilaksanakan seminar atau pertemuan tersebut berkat kerja sama dengan politeknik se-Sumatera yang tergabung dalam ABEC.
:Terimakasih atas penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Meskipun ABEC dihelat secara virtual namun tidak mengurangi makna inti dari pertemuan ini karena seluruh dunia menghadapi pandemi ini dan berusaha untuk keluar dari kondisi tersebut dengan melakukan berbagai upaya," ujarnya.
Syamsuar juga berharap sinergi, kolaborasi dan kerja sama melalui forum ABEC dapat memberikan saran dan ide yang bernas bagi kelangsungan hidup usaha kecil di masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital saat ini.
Adapun Keynote Speakers dalam conference ini antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr H Sandiaga Salahuddin Uno, Dr Ramesh Zaidi Rozan dari Universitas Teknologi Malaysia serta Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid dari Politeknik Caltex Riau.
Dalam pemaparannya, Sandi mengungkapkan saat ini Indonesia tengah hidup di tengah pandemi, bersama-sama menghadapi Covid-19. Masa ini adalah masa yang diliputi berbagai ketidakpastian. "Saya menyebutnya VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity)," ujar Sandiaga.
"Masa ini penuh dengan tantangan yang menuntut kita untuk terus aktif melakukan perubahan, dan terus berinovasi, beradaptasi dan berpikir kreatif. Namun, kita harus terus optimis dan menebarkan harapan bahwa pandemi akan segera berakhir," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa rekan-rekan mahasiswa adalah generasi milenial yang memiliki karakteeistik adaptif dan generasi Z yang memiliki kemampuan literasi teknologi yang tinggi, open minded, achievement oriented. Namun, mudah bosan. Karakteristik tersebut membuat generasi milenial bekerja dengan caranya sendiri, terutama di tengah pandemi.
"Di masa yang penuh tantangan seperti ini, saya mengajak rekan-rekan mahasiswa mengambil bagian dengan menjadi agen perubahan salah satunya yakni menggerakkan UMKM, khususnya secara digital. Hal ini secara tidak langsung akan membantu dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Ayo terus tingkatkan kemampuan dan mari berikan karya terbaik untuk bangsa dan negara," pungkasnya.
Kegiatan selanjutnya yakni pemaparan dari keynote speaker serta tanya jawab dengan peserta conference yang dipandu oleh Dr Yohana Dewi Lulu Widyasari SSi MT.
Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi