Galodo Terjang Kenagarian Airdingin

Nasional | Senin, 26 Agustus 2013 - 08:59 WIB

SOLOK (RP) - Banjir bandang disertai longsor (Galodo) menghantam Kenagarian Airdingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sabtu (24/8) malam. Akibatnya, dua rumah hanyut, 28 kepala keluarga (KK) diungsikan.

Air bah juga menyebabkan puluhan hektare sawah rusak parah dan jembatan terputus. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian materi ditaksir mencapai Rp2 milliar. Selain itu, masyarakat trauma bahkan tak berani pulang ke rumah masing-masing.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Galodo dipicu hujan deras sejak Sabtu siang. Akibatnya, Batang Sarasah meluap hingga perkampungan penduduk. Dua rumah yang ditempati lima kepala keluarga lenyap disapu air bah.

Beruntung, warga telah siaga mengantisipasi ancaman galodo. Begitu sungai meluap, warga yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Batang Sarasah telah mengungsi ke tempat aman.

Sekretaris BPBD Kabupaten Solok, Bujang Latif, Ahad (25/8) mengatakan, warga yang bermukim di sepanjang DAS telah diintruksikan tidak menempati rumahnya untuk sementara waktu, karena potensi banjir susulan masih mengancam menyusul tingginya curah hujan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan relawan lintas organisasi kemasyarakatan, mendirikan tenda darurat dan dapur umum. Tim BPBD juga menyediakan bantuan makanan, selimut, serta perlengkapan penting lainnya.

‘’Lima KK yang kehilangan tempat tinggal adalah Syamsuardi (55), Depi (30), Eli (50), Murdi (40), dan Andi (25). Sebagai alternatif, sementara waktu kita tempatkan dulu mereka di posko bencana,’’ jelas Bujang.

Sementara 28 KK lainnya yang sebelumnya diungsikan ke posko bencana, diperbolehkan pulang lima jam kemudian setelah air sungai menyusut. Para relawan turut membantu membersihan rumah warga dari lumpur dan sampah, serta menyelamatkan perabotan.

Hujan deras Sabtu lalu juga memicu longsor. Akibatnya, ruas jalan sepanjang 1 Km tertimbun bebatuan dan pohon tumbang. Bukan itu saja, jembatan pelat beton sepanjang 4 meter juga putus.

Puluhan hektare areal pesawahan dan perkebunan rusak parah. Ahad (25/8), warga dibantu para relawan  bergotong-royong membangun jembatan darurat dan menyingkirkan material longsoran yang menutupi badan jalan.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook