JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Polri berniat mempersenjatai polisi lalu lintas (polantas) dan anggota sabhara dengan senjata api (senpi). Keputusan itu diambil menyusul serangan teroris di Tanah Air. Itu sekaligus menjawab sejumlah usulan yang selama ini digaungkan. Bagaimana tidak? Serangan teroris kian menjadi. Bahkan mereka berani beraksi di markas polisi. Serangan teroris di Polda Sumatera Utara adalah salah satu contohnya.
Karena itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memutusakan membeli senpi.
”Tuntutan dari teman-teman di lapangan,” kata Tito, kemarin (25/7). Dia menjelaskan kembali insiden bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
”Sabhara yang menjadi korban,” imbuhnya. Sedangkan penembakan terhadap Pos Black Spot Therapy di Tuban, Jawa Timur nyaris mencelakakan polantas. Tito mengakui mereka kerap diserang teroris. Tapi, sampai saat ini belum dibekali alat bela diri yang memadai.
”Khususnya senpi,” ujar Tito.
Untuk itu, khusus polantas dan anggota sabhara yang bertugas di daerah rawan serangan teroris, Polri akan mempersenjatai mereka dengan senpi. Namun demikian, dia tidak membeberkan daerah mana saja yang rawan serangan teroris.