Yudi menjelaskan, kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan hanya satu dari banyak teror terhadap pimpinan dan pegawai lembaga antirasuah yang belum terpecahkan sampai saat ini. Pelaku-pelaku teror tersebut belum bisa ditangkap pihak kepolisian.
Oleh karena itu, kedatangan Amnesty Internasional Amerika ke lembaga antirasuah untuk membawa kasus teror yang menimpa Novel kepada para pengambil kebijakan di Amerika Serikat. ’’Amnesty Internasional Amerika Serikat akan mencoba menjelaskan melalui jalur kongres terkait situasi yang dihadapi oleh KPK dan Novel Baswedan di Indonesia,’’ ucap Yudi.
Oleh karena itu, Yudi berharap kedatangan Amnesty Internasional Amerika ke KPK akan membawa babak baru penyelesaian kasus-kasus teror yang juga menimpa pimpinan dan Novel Baswedan. ’’Semoga ini mejadi babak baru dalam upaya pengungkapan kasus teror terhadap KPK, karena dunia internasional pun menaruh perhatian terhadap kasus Novel Baswedan. Sehingga pimpinan dan pegawai KPK bisa terus melakukan pemberantasan korupsi sesuai harapan masyarakat tanpa perlu takut terhadap teror,’’ tegas Yudi.
Sementara itu, koordinator muda Amnesty Internasional Indonesia Yansen Dinata mengajak masyarakat untuk terus mengawal kasus teror yang menimpa Novel. Hal ini agar pemerintah secara tegas dapat mengungkap siapa pelaku penyerangan teror terhadap Novel.