Ini Delapan Rangkuman Pertemuan Jokowi dengan Ulama Alumni 212

Nasional | Kamis, 26 April 2018 - 09:32 WIB

Ini Delapan Rangkuman Pertemuan Jokowi dengan Ulama Alumni 212
Tim 11 PA 212 saat memberikan penjelasan kepada wartawan. (Foto: JPNN.com)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Presiden Joko Widodo tidak membantah dirinya bertemu dengan sejumlah ulama yang tergabung di dalam Persaudaraan Alumni 212 di Bogor Minggu (22/4/2018).

Pertemuan itu mengemukan dan diketahui publik setelah adanya foto yang menyebar antara presiden dengan para tamunya itu.

Dalam hal pertemuan, bisa dirangkum beberapa fakta yang diambil dari penjelasan baik oleh Presiden Jokow Widodo maupun tim ulama. Pertama, Jokowi mengatakan, pertemuan diawali dengan salat jamaah dzuhur bersama, kemudian makan siang bersama.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kedua, Jokowi menyebut pertemuan tersebut tidak ada bedanya dengan pertemuan dengan ulama lainnya yang selama ini sering dia lakukan. Ketiga, Jokowi mengaku hanya menjalin tali silaturahmi dalam rangka diskusi menyangkut berbagai permasalahan. Harapannya, persoalan-persoalan kebangsaan bisa dibicarakan dan diselesaikan.

Keempat, Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212 Misbahul Anam menjelaskan bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor empat hari lalu secara khusus membahas kasus kriminalisasi ulama. Berharap presiden mengambil kebijakan menghentikan kriminalisasi ulama dan aktivis 212.

Kelima, Anam mengatakan, seluruh harapan Tim Ulama Alumni 212 disampaikan kepada presiden apa adanya secara akurat dan lugas. Termasuk di antaranya kasus yang menjerat Muhammad Al Khaththath dan Habib Rizieq.

Keenam, diungkapkan Anam, tidak ada pembicaraan lain di luar kriminalisasi ulama yang mereka pandang sebagai tindakan sewenang-wenang. ”Kami tidak berbicara tentang kesepakatan dukung mendukung perpolitikan dalam hal ini,” ucap Khaththath.

Ketujuh, berkaitan dengan polemik yang muncul pasca pertemuan tersebut, Tim 11 Ulama Alumni 212 juga tidak menginginkan agenda itu menjadi polemik. Mengingat, sejak awal mereka merasa pertemuan dengan presiden dilakukan secara tertutup. Meski pun sejatinya mereka tidak mempersoalkan bila pertemuan tersebut berlangsung terbuka.

Delapan, Ketua Umum (Ketum) Persaudaran Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam menuturkan, pertemuan dengan presiden sudah dibahas sejak Habib Rizieq berniat pulang ke tanah air akhir Februari lalu.(far/syn/bay)

Sumber: JPNN
Editor: Fopin A  Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook