SOLO (RIAUPOS.CO) - Di tengah pandemi virus corona, kabar duka datang dari keluarga besar Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sang ibunda orang nomor satu di Indonesia itu, Sudjiatmi Notomiharjo, kemarin (25/3) wafat pada usia 77 tahun. Rencananya, tidak ada acara melayat untuk khalayak umum. Prosesi pemakaman hanya akan diikuti keluarga dan kerabat.
Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada awak media di gang depan rumah Sudjiatmi di Jalan Pleret Raya 91, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo.
’’Baru saja saya berbicara dengan Kapolda (Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel) dan Pangdam (Mayjen TNI Mochammad Effendi). Saya diminta menyampaikan kepada masyarakat atas ucapan belasungkawa dan doa semuanya,’’ ujarnya sebagaimana dilansir Jawa Pos Radar Solo.
Ganjar menyatakan, keluarga berharap hari ini masyarakat mendoakan dari rumah masing-masing agar tidak terjadi kerumunan. Sebab, saat ini Covid-19 sedang mewabah. ’’Tentu, keluarga akan sangat bahagia, sangat menghormati, jika masyarakat bisa mendoakan dari rumah. Doa dari rumah sudah cukup. Keluarga tahu betul apa yang menjadi harapan dan keinginan masyarakat,’’ ucapnya.
Jenazah Sudjiatmi akan dimakamkan hari ini di pemakaman keluarga di Mundu, Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Berdekatan dengan makam sang suami, Widjiatno. Jenazah rencananya diberangkatkan dari rumah duka pukul 13.00.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo memendam rasa duka mendalam. Kepada wartawan, orang nomor satu di Indonesia tersebut meminta doa dari masyarakat dan meminta maaf apabila ada kesalahan dari sang ibunda, baik disengaja maupun tidak disengaja.
’’Tadi sore (kemarin) pada pukul 16.45, telah berpulang ke hadirat Allah, ibunda kami, Ibu Sudjiatmi Notomiharjo. Kita tahu, ibu ini sudah empat tahun menderita sakit, yaitu kanker. Sudah berobat. Kami semua sudah berusaha, berikhtiar. Pertama di RSPAD Gatot Soebroto. Tapi, memang Allah sudah menghendaki,’’ katanya.
Atas nama keluarga besar, lanjut Jokowi, pihaknya memohon doa agar dosa-dosa Sudjiatmi diampuni Allah SWT dan husnulkhatimah. ’’Saya rasa itu. Terima kasih. Rencana pemakaman besok (hari ini) pukul 13.00 di Mundu, Karanganyar. Terima kasih,’’ ujar Jokowi.
Sudjiatmi mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Slamet Riyadi, Solo, kemarin pukul 16.45. Seusai Presiden Jokowi datang di rumah sakit militer tersebut, jenazah dibawa dengan ambulans ke rumah duka. Dari pemantauan koran ini, tampak pelayat dari kalangan tetangga dan keluarga besar.
Namun, karena masih merebaknya virus Covid -19, pelayat yang datang tadi malam harus menjalani pengecekan suhu tubuh dan wajib menggunakan hand sanitizer. Setelah itu, mereka dibawa masuk ke ruang disinfektan dan dicek barang bawaannya.
Pelayat dibatasi dalam kelompok-kelompok kecil. Disediakan aula tepat di sisi timur rumah duka. Sejumlah aparat keamanan mulai bersiaga mengamankan rumah Jokowi di Jalan Pleret Raya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Polisi mulai memasang water barrier di depan gang masuk kompleks perumahan tersebut.
Jenazah tiba di rumah duka pukul 18.38 dengan diiringi belasan kendaraan roda empat yang berisi keluarga serta kerabat. Setelah mobil jenazah memasuki kompleks rumah duka, polisi langsung memasang barikade untuk memastikan bahwa tidak ada lagi kendaraan yang masuk di gang tersebut.
Sementara itu, terlihat beberapa pelayat mulai mendatangi rumah duka. Selain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ada Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo yang didampingi Wakil Wali Kota Achmad Purnomo. ’’Pemerintah Kota Surakarta merasa kehilangan sosok beliau,’’ ujar Achmad Purnomo.
Dia menyampaikan, Pemkot Surakarta tengah menyiapkan akta kematian untuk keluarga Jokowi atas meninggalnya ibunda, Sudjiatmi Notomihardjo. Akta tersebut akan diberikan sesaat sebelum jenazah diberangkatkan ke pemakaman.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman