JAKARTA (RP) - Pengungsian besar-besaran bakal terjadi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Kemarin pagi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Sinabung ke level tertinggi atau level Awas. Penyebabnya, potensi bahaya gunung tersebut makin tinggi dan meluas.
Dalam laporan yang dilansir PVMBG kemarin, status gunung tersebut masuk level Awas sejak pukul 10.00 WIB, Ahad (24/11).
Aktivitas gunung tersebut mengalami peningkatan dalam lima hari terakhir. Sejak 20 November lalu, terjadi sedikitnya 15 kali erupsi.
Ditambah lagi terjadi 157 kali gempa vulkanik dalam hingga kemarin pagi. Menurut PVMBG, luncuran awan panas berpotensi mencapai jarak lebih dari 1,5 kilometer dan menghantam desa-desa terdekat di lereng Sinabung. Ditambah lagi, dampak letusan juga makin luas.
Sebaran abu vulkanik beberapa kali mencapai Kota Medan maupun Provinsi Aceh, dan potensi banjir lahar dingin makin besar karena sudah mulai masuk musim hujan.
Karena itu, pihak PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas manusia dalam radius lima kilometer dari puncak gunung.
Dampaknya, warga di 21 desa dan dua dusun harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Termasuk di dalamnya adalah empat desa di luar radius lima kilometer namun berada di sisi tenggara kawah gunung tertinggi di Sumatera itu. Warga keempat desa tersebut juga potensial terkena material letusan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, proses evakuasi warga suah berlangsung sejak penetapan status Awas tersebut.
‘’Perkiraan awal sekitar 15.000 jiwa masyarakat yang tinggal di radius 5 Km harus mengungsi,’’ terangnya kemarin. Sedikitnya 500 personel gabungan dikerahkan untuk mengevakuasi warga sesuai rekomendasi PVMBG.
Hingga semalam, pihaknya masih mengupayakan sejumlah truk untuk mengangkut warga dari tempat tinggalnya masing-masing. ‘’Masa tanggap darurat telah diperpanjang sampai 30 November,’’ tambahnya.
BNPB juga merinci beberapa kebutuhan mendesak untuk pengungsi. Di antaranya, makanan, masker, sandang, selimut, tikar, makanan bayi, sanitasi, psikososial dan layanan kesehatan.
Seluruhnya dikoordinir oleh BPBD Sumatera Utara. Sementara itu, pihak Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan Dinas Kesehatan setempat dan juga Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Medan terus terus melakukan pengawasan dan memberikan bantuan.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengatakan telah kembali meminta BTKL Medan untuk turun ke lapangan.
‘’Saya kembali meminta BTKL Medan turun ke lapangan. Karena debu sudah sampai Kota Medan,’’ tutur pria yang akrab disapa Tjandra tersebut.
Selain itu, kata dia, tim dari dinas kesehatan juga terus memberikan bantuan berupa masker untuk pencegahan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Kemudian bantuan obat-obatan, bantuan makanan balita, serta bantuan untuk penjernian air dengan pemberian Poly Aluminium Chloride (PAC).
‘’Pada Jumat, 22 November lalu sudah dibagikan kembali 20 ribu masker. Di antaranya Karo Dairi 10 ribu masker, Aceh tengah 10 ribu. Dan hari ini (kemarin, red) sebanyak 10 ribu lembar masker melalui posko induk BPBD dibagikan kembali,’’ jelas Tjandra.
Masker di Medan Habis
Panjangnya durasi hujan debu vulkanik yang terjadi sejak Sabtu (23/11) malam sekitar pukul 23.00 WIB itu, membuat warga mulai panik.
Pasalnya, warga yang memerlukan pelindung pernapasan dari dampak negatif debu vulkanik, kesulitan mendapatkan masker.
Pantauan RPG, sejumlah apotik sudah kehabisan stok.
‘’Kami punya stok sekitar 10 kotak. Isinya 50 masker per kotak. Sejak pukul 09.00 WIB pagi tadi (kemarin, red), sudah habis, ’’jelas Beni (32), pegawai apotek di Jalan HM Yamin. Senada Head Officer PT Kimia Farma di Medan, Alwi menyampaikan, sejak erupsi Sinabung tiga pekan lalu, stok masker di PT Kimia Farma di Medan habis.
‘’Mulai dari tiga pekan lalu sudah habis. Bahkan 10 apotek kami di Medan juga sudah mulai kekosongan stok,’’ katanya. Untuk itu, PT Kimia Farma yang ada di Medan akan segera melakukan pengadaan stok masker pada Senin (25/11), mengingat tingginya permintaan. (byu/mia/rpg/esi)