Sinabung Kembali Meletus

Nasional | Jumat, 25 Oktober 2013 - 10:06 WIB

Sinabung Kembali Meletus

KARO (RP) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali meletus disertai bunyi gemuruh, Kamis (24/10) sekitar pukul 06.00 WIB.

Akibat letusan ini, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 3 Km dan menyebar ke arah Timur, Tenggara dan Selatan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebelumnya, Rabu (23/10) sekitar pukul 16.19 WIB juga terjadi letusan tetapi lebih kecil dibandingkan letusan kemarin pagi.

Memang selama dua pekan terakhir terjadi peningkatan aktivitas di Sinabung. Sebelumnya pada pertengahan September lalu, letusan hebat juga terjadi sehingga ribuan warga di sekitar kaki gunung harus diungsikan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status waspada dengan level II.

‘’Direkomendasikan masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki dan melakukan aktivitas pada radius 2 kilometer dari kawah Gunung Sinabung,’’ sebut Kepala Pusat data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) RI, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (24/10).

Sutopo mengatakan, meletusnya Gunung Sinabung belum ada gelombang pengungsian dari masyarakat. Belum perlu ada pengungsian permanen.

‘’Namun, warga di tiga desa yaitu Desa Sukameriah, Desa Bekerah dan Desa Simacem yang berada di mulut lembah (bukaan kawah), direkomendasikan untuk menghindar sementara dari hujan abu vulkanik,’’ ungkap Sutopo.

Posko BNPB terus berkoordinasi dengan PVMBG Badan Geologi dan memonitor terus perkembangan aktivitas Gunung Sinabung.

Sutopo juga mengimbau kepada masyarakat tetap waspada dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan. Masyarakat diminta mengikuti arahan dari pemerintah dan senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas Gunung Sinabung dari PVMBG.

‘’BPBD Provinsi Sumut dan Satlak PB Kabupaten Karo akan memberikan bantuan penanganan darurat kepada masyarakat jika terjadi peningkatan status Gunung Sinabung,’’ ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun RPG dari Kasi Kesiapsiagaan BPBD Sumut, Aris, erupsi Gunung Sinabung terjadi sebanyak dua kali.

‘’Pertama terjadi Rabu (23/10) pukul 16.19 WIB sore dan yang kedua pukul 21.00 WIB malam,’’ ujar Aris.

Menurut Aris, untuk erupsi kedua yang terjadi pukul 21.00 WIB, gemuruh akibat erupsi berdurasi 3 menit. Lamanya gemuruhnya yang ini mencapai lebih dari 3 menit.

Disinggung bagaimana potensi ancaman yang akan ditimbulkan akibat erupsi itu, Aris menuturkan potensi yang mungkin terjadi adalah lahar dingin.

‘’Itu kemungkinan saja, material bertambah dikarenakan hujan di kawasan Gunung Sinabung dan potensi akan terjadi lahar dingin dari puncak kawah,’’ kata Aris.

Sementara itu petugas pemantau Gunung Sinabung, Ahmad Nabawi yang dikonfirmasi wartawan membenarkan terjadinya erupsi Gunung Sinabung.

‘’Benar Gunung Sinabung meletus, namun belum terlihat karena situasi malam dan berkabut,’’ kata Nabawi.

Ditanyakan apakah akan dilakukan peningkatan status terhadap Sinabung dari Waspada ke Siaga, Nabawi menuturkan itu belum dilakukan.

‘’Potensi masih hujan abu. Status masih waspada dan sterilisasi warga masih tetap di radius dua kilometer,’’ kata dia.

Pasca meletus Gunung Sinabung ini, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut), belum menurunkan kekuatan personel untuk membantu masyarakat Kabupaten Karo, untuk melakukan evakuasi dan pengungsian.(gus/rud)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook