ACEH UTARA (RP) - Ratusan warga Keude Alue Puteh dan ratusan Murid SDN 1 Baktia, Aceh Utara, disuntik Vaksin Depteri Pertusis (DT).
Pasalnya, seorang bocah berusia 8 tahun bernama Taju Subqi tewas akibat menderita penyakit Depteri Pertusis Tetanus (DPT). Penyuntikan itu dilakukan untuk mencegah menular kepada orang lain. Sebab, DPT tersebut merupakan penyakit mematikan.
“Pasca meninggalnya bocah kelas dua SDN1 Baktia itu, maka pihak kita langsung memberikan suntikan Vaksin-DT dan memberikan eritromisin kepada warga dan teman korban di sekolah. Hal itu dilakukan untuk mencegah dari penularan bakteri kepada orang yang pernah berkomunikasi dekat dengan korban. Kita menduga, korban terserang penyakit DPT. Korban tidak pernah diimunisasi semenjak dia kecil hingga korban tewas,” tegas Nurdin Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Rabu (24/4).
DPT itu sendiri, kata Nurdin, merupakan penyakit yang menular dan mematikan, biasanya usai diserang DPT, korban tak bisa bertahan lama. Dan hal itu terjadi akibat tidak adanya imunisasi saat dia masih kecil. Itu sebabnya, Kepala Dinas Kesehatan mengajak masyarakat Aceh Utara agar berimunisasi.
“Sebab jika tidak meng-imunisasikan, sama halnya orang tua mereka membunuh anaknya sendiri. Karena, imunisasi itu merupakan obat cair yang disuntik ke tubuh anak untuk penangkal dari serangan wabah penyakit, Vaksin juga bisa membuat kekebalan tubuh si anak, sehingga tidak mudah diserang oleh segala penyakit,” kata Nurdin.
Biasanya, jika sudah terjangkit DPT, maka korbannya sakit di bagian tenggorokan, panas-panas, pilek, sukar menelan dan bengkak di kerongkongan. Itulah ciri-ciri korban terjangkit bakteri DPT. Dan, salah satu vaktornya, akibat tidak diimunisasi.
“Waspadailah penyakit mematikan tersebut, kita mengimbau kepada masyarakat agar mengimunisasikan anaknya ke pusat pembantu kesehatan terdekat, tidak dipungut biaya,” sebutnya yang didampingi oleh Kepala Puskesmas Baktia, dr, Jafaruddin.
Seperti diketahui, Taju Subqi merupakan siswa kelas dua SDN 1 Baktia, korban sudah sakit selama seminggu sebelum korban menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (13/4) di Rumah Sakit Cut Mutia, Lhokseumawe.
”Korban hanya demam dengan kondisi lemas dan sakit di tenggorokan, saat berada di Puskesmas, kemudian korban di rujuk ke RSUCM, di sanalah korban meninggal dunia. Dari hasil diagnosa, korban diduga terjangkit DPT,” pungkas Nurdin. (mag-46)