JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Senin (24/2) malam menyisakan genangan, bahkan banjir di beberapa kawasan. Merespons kondisi ini, PT PLN (Persero) pun melakukan pemadaman untuk menjaga keselamatan masyarakat.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyebut, dari data sebanyak 2.229 gardu yang terdampak banjir, sebanyak 1.564 gardu distribusi masih padam hingga saat ini. Namun, sebanyak 638 gardu sudah dinyalakan.
"Saat ini kami mengontrol keadaan kelistrikan di Jakarta, Banten, dan Jabar yang dalam hal ini kami fokus ke Jakarta," ujarnya di Kantor PLN Jakarta Pusat, Selasa (25/2).
Zulkifli mengaku bersimpati terhadap warga yang terkena musibah banjir hingga saat ini. Pihaknya siap membantu seluruh masyarakat yang terdampak.
"Namun demikian kami dengan sangat terpaksa harus memadamkan beberapa gardu distribusi agar warga tidak terkena akibatnya, dalam hal ini tersengat oleh listrik," imbuhnya.
Lebih lanjut dia memaparkan, ada empat rumah sakit, dan enam SPBU yang terendam banjir. PLN membantu suplai listrik rumah sakit terdampak dengan genset.
"Jadi sepanjang instalasi bangunannya aman, gensetnya kami operasikan," tuturnya.
General Manager (GM) PLN Disjaya DKI Jakarta Ikhsan mengatakan, pihaknya masih memadamkan 834 gardu. Perseroan mengerahkan 1.000 petugas patroliuntuk memantau kondisi di lapangan.
"Jika dipastikan sudah aman dan ada berita acara dengan tokoh masyarakat setempat, itu akan segera kami nyalakan. Ini sangat terpaksa kami padamkan untuk keselamatan warga," ucapnya.
Kemudian, GM Banten Dody menambahkan, pihaknya memadamkan 84 gardu yang terdampak di perbatasan dengan Jakarta, yakni daerah Cikupa, Teluk Naga, dan Serpong. Namun sebanyak 40 gardu telah dinormalkan.
Sementara itu, GM Jawa Barat Agung menuturkan, sejak tadi pagi ada sebanyak 1.111 gardu yang dipadamkan. Namun kini tinggal 745 yang belum dinormalisasi di Bekasi, Karawang, Purwakarta.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal