JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah akhirnya memilih 5 terbaik dari total 257 desain Ibu Kota Negara (IKN) yang dibuat oleh peserta sayembara gagasan desain IKN. 3 Desain terbaik dan 2 juara harapan diumumkan di Auditorium Kementerian PUPR, kemarin (23/12/2019)
Desain terbaik ketiga mengusung konsep Seribu Galur yang memperkenalkan konsep metropolitan dengan grid yang mebentang horizontal. Menurut Michael Tan, salah satu tim perancang, bentuk ini merupakan representasi dari alat tenun.
"Jadi bentuknya seperti loom, kami melihat Indonesia itu adalah hasil dari rajutan berbagai keragaman, jadilah kami membentuknya seperti loom (alat tenun,Red)" katanya.
Tempat kedua mengusung konsep InfiniteCity dengan akses jalan yang melayang (elevated). Menurut tim juri, desain ini memiliki konsep bangunan yang unik karena memiliki teras-teras yang bertingkat sebagai ruang publik. Mengakomodir kondisi topografi.
Namun, keduanya harus mengakui keunggulan desain dari kelompok perancang Urban Plus yang diketuai oleh Sibarani Sofian. Negara Rimba Nusa sendiri, kata Sofian adalah simbol bahwa Indonesia dibangun diatas tanah yang kaya akan hutan (rimba) dan dalam wilayah kepulauan (nusa).
Negara Rimba Nusa menurut tim juri adalah desain yang paling memenuhi 3 pilar desain IKN, yakni menonjolkan identitas bangsa, memastikan keberlanjutan lingkungan sosial ekonomi serta mewujudkan kota cerdas modern dan berstandar internasional.
Sofian dan 9 orang timnnya sengaja memilih lokasi inti IKN agak ke pedalaman tepat di sebelah barat kawasan delta hulu Teluk Balikpapan meskipun beberapa desain lainnya memilih lokasi di dekat pantai.
Penentuan lokasi ini juga tergolong unik. Saat diajak ke lokasi dalam periode pra desain beberapa bulan lalu, anggota tim Rahman Andra Wijaya yang juga ahli landskap dalam timnya mengirimkan puluhan foto pada tim untuk dipertimbangkan sebelum memiliki kawasan inti (core) IKN dalam desain mereka.
"Satu foto itu muncul di mimpi saya. Dan akhirnya kami memilih itu. Tapi ini bukan klenik ya. Sudah kami hitung juga berbagai faktor dan pertimbangannya," tutur Sofian.
Kawasan inti yang dipilih oleh Urban Plus berada lebih ke timur dan seluruhnya berada di Kabupaten Penajam Pasir Utara (PPU). Sofian menuturkan dirinya harus hati-hati karena area inti yang dia pilih berada di kawasan tepi air yang cukup sensitif.
"Pembangunannya adalah harmoni antara manusia dan alam. Dalam sejarah keduanya tidak selalu berhasil berdampingan. Kadang harus mengorbankan salah satu," katanya.
Titik nol area inti ini adalah perbukitan yang memiliki elevasi tinggi tepat di belakang kompleks istana kepresidenan. Terus menurun menuju kawasan hutan bakau dan delta hulu teluk Balikpapan.
Clusternya ditata hati-hati. Sebelah barat adalah kawasan pemerintahan, di tengah sebelah selatan adalah Central Bussiness District (CBD) yang akan menjadi puncak gedung-gedung vertikal. Di tepi utara adalah komplek pendidikan, olahraga dan hunian. Di selatan adalah area Danau Pancasila, hunian, hotel-hotel dan pelabuhan.
Sementara di tengah, hampir sepertiga wilayah inti ini diisi oleh ruang terbuka hijau yang dialiri oleh sungai-sungai yang meliuk dan bercabang-cabang. Tepat di utara CBD. Di kawasan ini akan jadi pusat kebun-kebun ekologis dan taman-taman air.
"Landscape ini namanya biomimikri. Mengadaptasi perilaku alam. Tidak menghalangi aliran angin. Tidak mengambil air terlalu banyak dari alam," katanya.
Tentang axis atau poros kota yang dinamai kebangsaan. Bentuknya mirip boulevard yang ada di Washington DC. Namun menurut Sofian, banyak dari kota-kota di seluruh dunia yang punya axis berwujud boulevard.
Sementara dari ukuran, Sofian mengatakan desainnya sudah mengadaptasi sistem compact city. Negara Rimba Nusa menggunakan area seminimal mungkin. Setiap blok bisa dijangkau dengan berjalan kaki selama 10 menit.
"Kalau kuat sebenarnya 50 menit sampai dari ujung ke ujung. Tapi kita punya tram listrik untuk transportasinya," katanya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pada Januari 2020 nantinya, tiga besar pemenang sayembara akan diajak kembali survei lapangan selama 2-3 hari.
"Kita akan bantu untuk fine tuning agar mendapatkan gambaran langsung untuk bisa menyusun desain yang lebih terinci mengadopsi kondisi alam dan budaya Kalimantan serta mencerminkan visi Indonesia kedepan," katanya.
Basuki mewanti wanti untuk berhati-hati pada hulu teluk Balikpapan karena merupakan habitat dari hewan langka Bekantan.
"Bekantan ini hanya ada di Kalimantan dan mungkin terbanyak di Teluk Balikpapan. Nanti kita pagar itu, sepanjang apapun kita pagar agar mereka tidak terganggu," katanya.
Desain pemenang nantinya akan dimodifikasi kembali untuk menjadi desain final IKN. Untuk kualitas Urban Design IKN yang lebih paripurna, Basuki menyatakan juga akan segera mengundang ahli-ahli terkait lainnya tingkat nasional dan jika diperlukan ahli tingkat internasional, baik yang akan ikut berperan langsung dalam perancangan maupun sebagai penasehat/reviewer.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, draf rancangan Peraturan Presiden tentang Pembentukan Badan Otorita Pemindahan Ibu kota sudah selesai. Pihaknya sudah menyerahkan ke Kementerian Sekretariat Negara.
"Sudah bisa disahkan Presiden," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (23/12).
Dalam Perpres, Badan Otorita Pemindahan Ibu Kota akan didesain sebagai lembaga setingkat kementerian. Dengan begitu, kepala badan akan dipimpin pejabat selevel menteri. Sambil pembentukannya berjalan, pemerintah mulai menjaring tokoh yang dinilai punya kapasitas untuk memimpin badan otorita.
Sumber : Jawa Pos
Editor : Rinaldi