Calon Tunggal Kapolri, Begini Rekam Jejak Komjen Idham Azis

Nasional | Kamis, 24 Oktober 2019 - 20:11 WIB

Calon Tunggal Kapolri, Begini Rekam Jejak Komjen Idham Azis
Komjen Idham Azis dan Jendral Tito Karnavian (Salman Toyibi/Jawa Pos)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengajukan Kabareskrim Komjen Pol Idham Aziz menjadi calon tunggal Kapolri. Jokowi pun sudah mengajukan surat kepada DPR terkait calon pengganti Jendral Tito Karnavian yang dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri.

Jokowi mengatakan, surat pengajuan ini sudah dikirim kepada anggota dewan pada hari ini, Rabu (23/10). Selanjutnya, proses akan dijalankan oleh Komisi III untuk dilakukan fit and proper test. “Pengganti Kapolri sudah kami ajukan juga hari ini ke DPR, pak Idham Azis Kabareskrim,” ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10).


Jokowi mengajukan Idham Aziz sebagai calon tunggal. Selanjutnya, dia akan menunggu hasil fit and proper test. Apabila dinyatakan layak, maka akan dilanjutkan dengan pelantikan. “Iya 1 aja (yang dicalonkan),” tegas Jokowi.

Sosok Idham memang tidak asing di kalangan Korps Bhayangkara.  Idham lahir di Kendari, 30 Januari 1963. Dia adalah adik kelas Ari Dono di Akademi Kepolisian (Akpol) yang lulus pada 1988.

Pada Desember 2001, Idham jadi anggota Tim Kobra untuk menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tomi Soeharto di bawah pimpinan Tito Karnavian. Saat itu, Idham bertugas di Unit Harda Polda Metro Jaya. Selain itu, Idham juga ikut menumpaskan otak bom Bali Dr Azhari di Batu, Malang pada 2005. Saat itu, Idham menjabat Kepala Unit Riksa Subden Investigasi Densus Polri.

Lagi-lagi, Idham kerja bareng Tito dan tim lain di antaranya Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel dan lainnya. Mereka mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri saat itu Jenderal Sutanto. Usai berhasil melumpuhkan otak bom Bali Dr Azhari pada 9 November 2005, Idham kembali mendampingi Tito terbang ke Poso, Sulawesi Tengah untuk menuntaskan kasus mutilasi tiga gadis Kristen.

Selanjutnya, Idham juga ikut menumpaskan dua teroris kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Saat itu, Idham menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah. Saat menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Idham berhasil mengungkap pelaku kasus pembunuhan dan sodomi 14 anak jalanan yang ditangkap pada 9 Januari 2010.

Saat jadi Kapolda Metro Jaya, Idham mengungkap kasus penyeludupan narkotika jenis ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta dan penyelundupan satu ton sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten. Selain itu, Idham juga berhasil menjaga situasi keamanan dan ketertiban menjadi kondusif dan aman saat Jakarta sebagai tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.

Komjen Pol Idham Azis mengaku siap menjalankan amanah baru jika ditunjuk untuk menggantikan posisi Tito Karnavian sebagai Kapolri. Karena, Tito kini diamanatkan Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

“Ya saya tentunya siap menjalankan amanah ini, bismillahi tawakaltu,” kata Idham di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (23/10).

Perwira tinggi polisi bintang tiga itu memohon doa restu untuk dapat menjalankan uji kepatutan dan kelayakan pekan depan di DPR RI. Sebab disinyalir dia merupakan calon tunggal Kapolri. “Saya mohon doa restu, karena pada mungkin minggu depan akan dilakukan fit and proper test,” terang Idham.

Oleh karenanya, Idham mengaku tengah mempersiapkan agar memenuhi syarat untuk bisa mengisi posisi Kapolri. “Saya saat ini sedang menyiapkan diri dan prinsipnya saya siapkan diri,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Tito Karnavian ditunjuk sebagai Mendagri oleh Presiden Jokowi. Kini, posisi Kapolri tengah digantikan oleh Plt Kapolri Komjen Ari Dono.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook