Tahun lalu jumlah jamaah haji tercatat ada 2.371.675 orang. Dengan demikian terjadi penambahan sebanyak 117.731 orang. Khusus untuk Indonesia sendiri, tahun ini ada penambahan kuota sebanyak 10 ribu jamaah.
Sementara itu jamaah haji laki-laki mendominasi dengan jumlah mencapai 1.385.234 orang. Kemudian jamaah perempuan ada 1.104.172 orang. Jamaah haji dari Asia masih menjadi yang terbanyak. Jumlahnya mencapai 1.126.633 orang atau sekitar 61 persen.
Suasana di masjid Jikrona yang dijadikan tempat miqat, Sabtu (24/8). (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)
Kemudian moda transportasi pesawat masih menjadi yang paling rame. Tercatat ada 1.741.568 jamaah datang ke Makkah menggunakan transportasi udara. Lalu sejumlah 17.250 jamaah haji datang menggunakan transportasi laut. Untuk jalur darat ada 96.209 jamaah.
Kepala Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid menuturkan, kondisi di Makkah mulai berangsur sepi. Sebab jamaah dari penjuru dunia sudah mulai kembali ke negara masing-masing. “Jamaah dari Indonesia ada yang pulang ke tanah air dan ada yang ke Madinah,” jelasnya.
Proses pemulangan jamaah haji Indonesia berjalan relatif bagus. Mulai sembilan jam sebelum take off, jamaah mulai diberangkatkan menuju Jeddah. Memang masih ada sejumlah laporan delay. Jika pemberitahuan delay keluar sembilan jam sebelum take off, jamaah sudah terlanjur diberangkatkan.
Sementara itu wartawan Jawa Pos M. Hilmi Setiawan sempat mengunjungi Masjid di Jikrona yang digunakan titik miqat. Berbeda dengan masjid di Tan’im maupun di Hudaibiyah, yang juga jadi tempat miqat, kondisi di masjid Jikrona relatif lebih sepi.
Pada Sabtu (24/8) terlihat masih banyak jamaah Indonesia yang melakukan umrah sunnah. Mereka umumnya melakukan tawaf di pelataran Kakbah. Karena memang kondisinya tidak terlalu padat. Mendekati jam salat subuh, atau sekitar pukul 03.00 waktu setempat, jamaah lainnya mulai berdatangan untuk melaksanakan salat subuh.
Editor: Deslina
Sumber : jawapos.com