MUHAMMADIYAH LUBEG POLISIKAN WARGA

Warga Bongkar Bangunan Sekolah

Nasional | Selasa, 24 Juli 2012 - 12:51 WIB

Warga Bongkar Bangunan Sekolah
Sejumlah warga Ceng­keh, Lubukbegalung membongkar dinding SMP Mu­ham­madiyah 5. (Foto: Padang Ekspres/RPG)

PADANG (RP) - Konflik SMP Mu­ham­madiyah 5 dengan warga Ceng­keh, Lubukbegalung belum juga tuntas. Kemarin (23/7), warga Kompleks Keha­kiman RT 5 RW 4 Blok G Cengkeh bukan lagi memagar jalan masuk sekolah, tetapi membongkar bangunan kelas IX-2 SMP tersebut. 

Pantauan Padang Ekspres (Riau Pos Group) pukul 10.00, belasan warga bergotong-royong menjebol dinding bangunan kelas IX-2 sekolah itu. Para guru yang standby di sekolah tak dapat berbuat banyak melihat tindakan warga tersebut.

“Dulu jalan menuju sekolah dipagari dengan seng setinggi 2 meter, sehingga siswa kesulitan menuju sekolah. Seka­rang bangunan sekolah yang dihancur­kan,” keluh  salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya, kepada Padang Ekspres, kemarin.

Beberapa warga yang terlibat dalam pembongkaran salah satu lokal belajar SMP 5 tersebut menyebutkan, pem­bongkaran terpaksa dilakukan karena pihak sekolah belum juga merobohkan bangunan sekolah yang memakai jalur planning jalan kota.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Waktu pemblokiran dulu, pihak yayasan berjanji akan membongkar bangunan lokal tersebut, makanya jalan kami buka kembali.

Tapi hingga kini, pihak yayasan tidak juga membuka akses jalan itu,” kata Eli, warga RT 5 RW 4, Kompleks Keha­kim­an Cengkeh, kepada Pa­dang Ekspres, kemarin.

Eli menambahkan, pem­blo­kiran jalan dan pem­bong­karan dinding sekolah ini ben­tuk protes warga terhadap Yayasan Muhammadiyah yang telah menutup akses jalan kompleks. “Warga hanya pu­nya satu permintaan, mem­buka kembali jalan yang telah ditutup pihak yayasan,” tam­bahnya.

Sebelumnya, pemblokiran dilakukan pada 1 Januari lalu dan terakhir pada 14 Juli lalu. Alasannya, lokal SMP itu bera­da di jalur planning jalan kota yang telah ditetapkan Dinas Tata Ruang Tata Bangunan (TRTB) Padang.

“Dengan ditutupnya akses jalan tersebut, jelas menyu­litkan mobilitas warga. Sean­dainya ada kebakaran, oto­matis lokasi kompleks sulit dijangkau,” tambah Eli.

Suarni, warga lainnya, me­nyebutkan, jalur planning kota ini telah ditetapkan sebelum SMP ini menambah pem­ba­ngun­an lokal belajar. “Kami telah memakai jalan tersebut untuk keluar masuk kompleks. Karena pihak yayasan Mu­ham­madiyah membangun lo­kal belajar baru di jalur ter­se­but, makanya jalan ke kom­pleks terhambat,” terang Eli.

Menanggapi persoalan ter­se­but, Mahyudin, Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Mu­ham­madiyah Lubukbegalung, yang juga guru SMP Muham­madiyah 5, mengatakan telah mencari jalan keluar atas per­soalan ini.

“PC Muhammadiyah tidak keberatan membuka akses jalan untuk warga, asalkan planning jalan kota dari tata ruang tata bangunan dicabut. Ini agar tanah sekolah nan­tinya tidak terbagi-bagi karena banyaknya akses jalan di ling­kungan sekolah. Namun, kami butuh waktu untuk mem­per­tim­bangkan untuk itu semua. Tapi, masyarakat terlalu cepat bertindak dan langsung mela­kukan pengrusakan tanpa mu­syawarah,” ungkapnya.

Atas kejadian itu, dia mela­porkan kasus pengrusakan ini kepada Polsek Lubukbe­ga­lung. “Kami telah laporkan ke Mapolsek Lubukbegalung,” ujarnya.

Menurut Lurah Cengkeh, Yuliar, persoalan tersebut telah dimusyawarahkan dan mem­pe­roleh kesepakatan dengan pihak Muhammadiyah. “Sebe­lum­nya mereka bersedia mela­kukan pembongkaran lokal yang menutup planning jalan kota tersebut pada Ramadhan ini, namun butuh waktu untuk mendiskusikannya. Sebab, Mu­hammadiyah suatu orga­ni­sasi dan tak dapat diputuskan sendiri,” jelas Yuliar.

Karena itu, kata Yuliar, pihaknya bersama warga dan Muhammadiyah akan men­da­tangi kantor tata ruang dan tata bangunan kota hari ini untuk menyelesaikan persoal­an ini. (b/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook