JAMBI (RIAUPOS.CO) - Pencarian terhadap korban KM Wicly Jaya Sakti yang tenggelam dihantam ombak di perairan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjungjabung (Tanjab) Timur, Jambi, membuahkan hasil pada Sabtu (22/5/2021) pukul 12.45 WIB.
Kepala Kantor Basarnas Jambi, Ibnu Harris Al Hussain, melalui keterangan resminya, Ahad (23/5/2021) menyatakan, sampai pukul 16.30 WIB, tim SAR Gabungan baru berhasil menemukan lima orang korban KM Wicly dalam keadaan meninggal dunia mengapung di permukaan perairan yang berjarak belasan mil laut dari lokasi kejadian.
Untuk data sementara sampai pukul 16.30 WIB, dari jumlah 26 orang penumpang KM Wicly Jaya Sakti yang hendak berlayar dari Nipah Panjang ke Dabo Singkep, Provinsi Kepri tersebut, pecah dan tenggelam.
18 penumpang kapal tersebut berhasil diselamatkan kapal nelayan yang melintasi di perairan itu. Kemudian lima orang korban ditemukan meninggal dunia dan tiga korban lainnya masih dalam pencarian.
Laporan dari tim SAR Gabungan di lapangan, menyebutkan, kronologis ditemukannya keempat korban yang hilang dam ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tersebut yang pertama pada pukul 02.00 WIB atas Bunga Teng Binti Codi (45) alamat RT 14, RW 04, Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjab Timur. Setelah di identifikasi korban dibawa oleh keluarga untuk dimakamkan.
Kemudian pada pukul 11.12 WIB, tim dengan kapal KN SAR 414 menemukan lagi tiga orang korban dalam keadaan meninggal dunia mengapung di perairan yang berjarak 13 NM timur laut arah kepulauan Berhala. Korban dibawa ke posko gabungan di Nipah Panjang untuk diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jambi.
Sedangkan pada pukul 16.00 WIB, tim menerima laporan dari keluarga yang menemukan anaknya sebagai korban kapal tenggelam di perairan Air Hitam Sadu berjarak 13 NM dari lokasi kejadian dan korban setelah diidentifikasi bernama Sapira (5).
Sementara itu untuk tiga korban yang ditemukan pada pukul 11.12 WIB tersebut belum diketahui identitasnya karena masih hasil pemeriksaan tim DVI Polda Jambi.
Sampai pukul 19.00 WIB pencarian oleh tim SAR Gabungan dihentikan sementara waktu karena faktor cuaca yakni jarak pandang yang pendek dan gelombang ombak yang tinggi dan pencarian akan dilanjutkan pada keesokan harinya.
Sumber: JPNN/News/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun