CADANGAN BERTAHAN 72 JAM

Prajurit TNI AL di KRI Nanggala-402 Bisa Menghemat Oksigen

Nasional | Sabtu, 24 April 2021 - 14:14 WIB

Prajurit TNI AL di KRI Nanggala-402 Bisa Menghemat Oksigen
Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat di Pangkalan Ujung, Surabaya pada 2012. Pada Rabu (21/4), kapal selam buatan Jerman itu dikabarkan menghilang di Utara Bali. (DITE SURENDRA/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS,CO) -- Para prajurit TNI AL yang berada di kapal selam KRI Nanggala-402 bisa melakukan penghematan oksigen mengingat prediksi awal cadangan bertahan 72 jam sejak hilang kontak pada Rabu (21/4) dini hari.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono.


"Mereka akan melakukan prosedur penghematan," kata Julius ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu (24/4).

Dijelaskan, prosedur penghematan bisa dilakukan dengan cara para prajurit tak melakukan banyak pergerakan atau aktivitas di dalam kapal hingga KRI bisa ditemukan. "Misalnya, tidak banyak beraktivitas, dan juga bisa tidur saja di dalam kapal," kata Julius.

Julius lantas meminta semua pihak untuk mendoakan keselamatan ABK kapal selam buatan Jerman itu.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memperkirakan kemampuan oksigen KRI Nanggala apabila berada dalam kondisi blackout mampu 72 jam atau kurang lebih 3 hari.

"Jadi, kalau kemarin saat hilang kontak pukul 03.00 Wita, sampai Sabtu pukul 03.00 Wita. Mudah-mudahan ini segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada," kata Laksamana TNI Yudo Margono saat konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Bali, Kamis.

Yudo mengatakan bahwa KRI Nanggala ini dalam keadaan siap, baik personel maupun material. Laksamana Yudo menegaskan bahwa personel lengkap serta material sudah ada dan sudah mendapat surat kelaikan.

Kapal KRI Nanggala ini dibuat pada tahun 1977 dan diterima angkatan laut delivery pada tahun 1981 buatan HDW Jerman. Riwayat kapal ini, lanjut dia, sudah menembak torpedo latihan sebanyak 15 kali dan menembak torpedo perang dua kali dengan sasaran kapal eks KRI, keduanya tenggelam. "Jadi, KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur sehingga kami libatkan untuk latihan penembakan torpedo latihan maupun perang," katanya menjelaskan.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook