Keputusan terbaru dari Pemerintah Arab Saudi tersebut sangat memudahkan CJH di Papua dan Papua Barat. Sebab sampai saat ini Visa Facilitation Service (VFS) Tasheel selaku operator perekaman biometrik belum membuka perwakilan di dua provinsi tersebut. ’’Sehingga ada jamaah calon haji yang harus terbang sampai ke Makassar untuk melakukan perekaman biometrik,’’ kata dia..
Lebih lanjut Nizar menjelaskan sebagai gantinya ada dua opsi untuk perekaman biometrik. ’’Kemungkinan dilakukan di asrama haji atau di bandara saat kedatangan,’’ jelasnya. Selain itu Nizar mengatakan Kemenag juga masih negosiasi perluasan implementasi jalur cepat atau fast track kedatangan jamaah di Saudi. Dia berharap jamaah dari embarkasi Solo dan Surabaya tahun ini bisa merasakan fast track.