JAKARTA (RIAUPOS.CO) -Indonesia Darurat Narkoba!pernyataan Presiden RI Joko Widodo benar adanya. Karena virus narkoba ini bukan saja menyerang kalangan orang biasa tapi sudah merong-rong kepada para penjaga kedaulatan bangsa ini.
Buktinya, Senin (22/2/206) Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) berhasil mengungkap peredaran barang haram tersebut pada sejumlah oknum pasukan Kostrad.
Mirisnya, saat digerebek di Perumahan Kostrad Tanah Kusir, selain oknum anggota Kopka BM selaku bandar narkotika, ditangkap juga lima anggota polisi dan satu anggota DPR berinisial IH.
Selain itu diamankan juga sejumlah anggota kostrad yang saat tes urine diduga menggunakan narkotika, diantaranya Sertu AS, Kopka NSK dan Pratu A. Lalu, terkait jaringan Kopka BM diamankan lima kurir dari sipil, yakni H,O,J,S dan SG.
Dan lebih mencengangkan lagi, ternyata ditangkap pula anggota DPR fraksi PPP berinisial IH dan lima anggota polisi yang diduga menjadi pembeli barang haram, yakni Briptu E, Aiptu AL, Aiptu AR, Bripka AB dan Aipda W. Dalam penangkapan itu disita sabu, ekstasi dan alat timbang narkotika.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Tatang Sulaiman menuturkan, penangkapan pada anggota kostrad ini bagian dari pencegahan dan pemberantasan terhadap narkotika. Terutama di kalangan internal TNI. "Kostrad juga melakukan pembersihan internal," ujarnya.
Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan, siapa saja yang menjadi pengguna atau malah ada yang menjadi pengedar. Yang pasti, penggunaan narkotika merupakan prlanggaran berat. "Kami akan tegas pada anggota yang terlibat," ujarnya.
Apalagi, bila tenyata ada yang menjadi pengedar. Tentunya, proses hukum harus dilakukan, dengan memproses ke polisi militer dan nantinya akan diadili. "Semua sama di mata hukum. Harus diadili," paparnya dihubungi Jawa Pos Kemarin.
Apalagi, kalau ternyata ada anggota yang merupakan pengedar barang-barang haram tersebut. Tentunya, tidak akan ada ampun pada pengedar. "Ini merupakan pidana, tentu perlu diperiksa keterlibatannya seperti apa," tegasnya.
Yang utama, TNI berupaya keras berperang dengan narkotika. Sehingga berbagai cara dilakukan untuk mengetahui apakah ada yang terlibat dan menggunakan narkotika. Bisa melalui tes urine dan pemeriksaan mendadak pada perumahan prajurit. "Kalau kali ini hasil dari pemeriksaan yang dilakukan secara rahasia," tuturnya.