JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Akhirnya program Biodiesel 30 persen atau lebih dikenal B30 resmi diimplementasikan. Hal ini ditandai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan penerapan program B30 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) COCO No 31.128.02 MT Haryono Jakarta Selatan, pada Senin (23/12).
Didampingi beberapa Kementrian Presiden Jokowi mengatakan program B30 yang dimulai November lalu dan sekarang sudah diluncurkan. Ia meminta agar pengurangan impor Solar harus dilakukan secara serius. Program B30 ini memberikan sumbangan yang sangat besar, karena dapat menghemat devisa sekitar Rp 63 trilliun.
“Ingat kita penghasil sawit tersebar di dunia. Kita punya sumber bahan nabati sebagai pengganti Solar. Kita manfaatkan untuk kemandirian energi nasional,” tegas Presiden.
Penggunaan B30 akan berdampak kepada para perkebunan kecil yang membina petani rakyat. Yang selama ini bekerja di Kebun Sawit dan para pekerja yang bekerja di pabrik Kelapa Sawit.
“Program B30 nantinya menjadi B50 dan seterusnya juga menjadi B100. Akan tidak mudah kita ditekan-tekan lagi oleh negara lain, terutama kampanye negatif dari beberapa negara terhadap export CPO kita. Karena kita sudah memiliki pasar di dalam negeri yang besar,” ujar Presiden.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina siap menyukseskan Program B30. Peresmian ini dilakukan lebih cepat dari yang direncanakan semula pada Januari 2020. Harapannya, pada awal tahun 2020, seluruh SPBU Pertamina sudah menyalurkan B30.
Menurut Nicke, Pertamina telah melakukan langkah cepat dengan melakukan penyaluran B30 sejak November 2019 di beberapa wilayah. Antara lain Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Medan Sumatera Utara, Kilang Plaju Sumatera Selatan, TBBM Panjang Lampung, TBBM Plumpang DKI Jakarta, TBBM Balikpapan Kalimantan Timur, TBBM Rewulu Yogjakarta, TBBM Boyolali Jawa Tengah, Kilang Kasim Papua.
“Kini, Pertamina telah menyiapkan 28 TBBM sebagai titik simpul pencampuran B30, yang nantinya akan disalurkan ke seluruh SPBU millik Pertamina di seluruh Indonesia” ujar Nicke.
Ini yang cukup penting, Biosolar B30, menurut Nicke, merupakan bahan bakar ramah lingkungan. Karena emisi gas buang yang memiliki tingkat pencemaran yang rendah tanpa mengurangi performa kendaraan.
Pertamina berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan produk Biosolar B30 dan turut menjaga kelestarian alam melalui penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Editor : Deslina
Sumber: jawapos.com