JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dian (42), anak dari keluarga tewas ‘mengering’ di Kalideres, Jakarta Barat, disebut tetap merawat mayat ibunya, Margaretha (68) dengan menyisir rambut serta memberi minum susu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Hengki Haryadi mengatakan, keterangan itu berdasarkan keterangan pegawai koperasi simpan pinjam yang sempat berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan, pegawai itu datang untuk mensurvei rumah karena salah satu penghuni, yakni Budiyanto (ipar Margaretha) hendak menggadaikan sertifikat tempat tinggal mereka.
Sesampainya di lokasi, lanjut Hengki, pegawai koperasi simpan pinjam dan pihak mediator pun mencium bau tidak sedap yang mencurigakan. Pada saat itu, pegawai koperasi meminta kepada Budiyanto untuk dipertemukan kepada Margaretha sebab sertifikat tersebut tercatat atas nama Margaretha.
Namun, saat itu Dian berdalih bahwa ibunya sedang tidur sehingga tidak menyalakan lampu. Pegawai yang curiga pun diam-diam menyalakan senter dari ponselnya dan menemui Margaretha sudah menjadi mayat.
Dian mengaku masih memberikan susu kepada ibunya yang diduga telah tewas sebelum 13 Mei 2022. Selain itu, ia juga mengaku masih setia menyisir rambut jenazah ibunya yang mulai rontok.
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menduga ada indikasi sakit jiwa terhadap perilaku Dian.
“Selain terkait ada keyakinan apokaliptik, nampaknya ada indikasi sakit jiwa. Anak yang memberi susu pada jenazah ibunya itu gejala sakit jiwa psikotik,” jelas Adrianus, Selasa (22/11/2022).
Sumber: Radarkudus.jawapos.com
Editor: Eka G Putra