JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Staf Khusus Presiden Aminudin Ma’ruf menegaskan bahwa tugas dari jabatan yang diembannya berbeda dengan tugas menteri. Staf Khusus Presiden, kata Aminuddin, hanya bisa berdiskusi bersama Presiden Joko Widodo tanpa punya kewenangan untuk merancang dan menjalankan program pemerintahan.
”Staf khusus tidak punya kewenangan mengekskusi. Kami hanya dimintakan pendapat oleh presiden,” ujar Aminuddin dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (23/11).
Aminudin juga menambakan bahwa tugas Staf Khusus Presiden tidak akan bentrok dengan lembaga lainnya karena peran mereka hanya memberikan masukan yang mungkin bisa diterapkan oleh mereka yang memiliki kekuasaan untuk menjalankan program.
“Misalnya kemarin kami melakukan rapat Kartu Prakerja dengan KSP. Di sana, kami memberikan masukan ke presiden dengan inovasi-inovasi yang ada,” pungkasnya.
Aminuddin merupakan satu dari 12 staf khusus dari kalangan milenial yang dipanggil oleh Jokowi. Adapun nama-nama 12 staf khusus milenial tersebut adalah:
1. Angkie Yudistia, Pendiri Thisable Enterprise
2. Aminuddin Ma’ruf, Mantan Ketua Umum PMII Periode 2014-2017.
3. Adamas Belva Syah Devara, Pendiri Ruang Guru.
4. Ayu Kartika Dewi, Perumus Pergerakan Sabang Merauke.
5. Putri Indahsari Tanjung, CEO dan Founder Creativepreneur.
6. Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amarta.
7. Gracia Billy Mambrasar, Pemuda asal Papua yang mendapatkan beasiwa di Universitas Oxford
8. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, akademisi
9. Sukardi Rinakit, intelektual
10. Arif Budimanta, ekonom Megawati Institute
11. Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PKPI.
12. Dini Shanti Purwono, Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard.
Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com