JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kritikan melahirkan kritikan. Ibarat gayung bersambut, kritikan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo mendapat kritikan dari anggota Komisi II DPR RI, Bambang Riyanto.
Pernyataan Sulistiyo yang mempermasalahkan honorer K-2 dianggap Bambang sebagai langkah ikut campur. "Saya sarankan PGRI duduk manis saja, jangan campuri urusan honorer K2. Karena ini bukan ranah mereka," tegas Bambang Ahad (22/11/2015).
Menurut Bambang, pernyataan Sulistyo itu bisa membuat masalah semakin keruh. Padahal yang membuat keputusan tentang honorer K-2 bukan PGRI, melainkan eksekutif dan legislatif.
"Ketua PGRI lebih baik mengurusi anggota guru PNS-nya saja. PGRI tidak tahu persis masalah honorer K2. Ketua PGRI-nya kan anggota DPD juga. Mana kerjanya DPD dalam memperjuangkan honorer K2? Jadi jangan asal kecam saja," kritik politikus Gerindra ini.
Dalam berbagai kesempatan Ketum PB PGRI Sulistiyo selalu mempertanyakan hilangnya anggaran honorer K2 dalam APBN 2016. Sulistiyo yang juga anggota Komite III DPD RI mengatakan, pemerintah dan DPR tidak sepenuh hati memperjuangkah honorer K2.(esy)
Laporan: JPNN
Editor: Fopin A Sinaga