JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Acara pisah sambut Menteri Kelautan dan Perikanan dari Susi Pudjiastuti ke Edhy Prabowo berlangsung dengan sederhana dan penuh haru. Susi yang dikenal garang di laut, beberapa kali harus menyeka air matanya saat memberi sambutan di atas podium.
“Tadi saya nangis karena lihat anak-anak yang biasa di sini. Ada yang selalu buatkan saya kopi. Selama lima tahun ini luar biasa, ada banyak yang terjadi di sini,” kata Susi kepada wartawan di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Rabu (23/10).
Setelah tidak lagi menjadi menteri, Susi berencana berlibur bersama keluarganya ke tempat yang ia rahasiakan. Selain itu, Bos maskapai penerbangan Susi Air itu akan kembali ke rutinitas awal yaitu sebagai pebisnis di bidang transportasi udara.
Rencana lain perempuan kelahiran Pangandaran, Jawa Barat ini bakal aktif di organisasi nirlaba lingkungan Pandu Laut Nusantara. Serta kembali ke dapur menjadi seroang ibu dan nenek.
“Jadi seorang ibu juga karir, nenek juga karir. Kemudian bisa juga ke Pandu Laut Nusantara, tetap menjaga laut lah. Itu dunia saya,” kata Susi.
Sepak terjang Susi Pudjiastuti selama menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan menjadikannya menteri yang paling sering disorot media. Kebijakanya kerap menjadi perbincangan masyarakat serta netizen. Mulai penenggelaman kapal, pelarangan cantrang, dan lainnya.
Tak hanya itu, Susi juga kerap berseteru dengan koleganya sesama menteri pada Kabinet Kerja. Antara lain dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Survei terbaru Alvara Research Center menempatkan Susi Pudjiastuti dengan kinerja tertinggi sebesar 91,95 persen. Posisi kedua Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR) dengan 84,07 persen dan Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan) sebesar 83,39 persen.
Survei digelar pada 12-31 Agustus 2019 terhadap 1800 responden berusia 14-55 tahun di 34 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan terhadap survei 95 persen dan margin of error 2,35 persen.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal