PAPUA (RIAUPOS.CO) -- Aksi unjuk rasa rusuh di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (23/9), menyebabkan 17 warga sipil tewas.
Komandan Kodim (Dandim) 1702/Wamena Letkol Inf Chandra Diyanto kepada Antara, di Jayapura, mengakui, warga sipil yang meninggal itu akibat luka benda tajam dan warga yang menjadi korban kebakaran.
Selain 17 orang meninggal, tercatat 65 warga yang mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di RSUD Wamena.
Ketika ditanya tentang situasi keamanan, Dandim Wamena mengaku relatif sudah kondusif namun anggota TNI-Polri masih berjaga-jaga di sejumlah kawasan.
“Secara keseluruhan situasi sudah relatif aman namun anggota masih terus berjaga-jaga,” kata Letkol Chandra yang dihubungi melalui telepon selularnya dari Jayapura.
Aksi demo yang diduga dipicu isu rasisme itu sempat melumpuhkan aktifitas masyarakat di Wamena.
Bahkan pendemo dilaporkan melakukan pembakaran dan perusakan terhadap sejumlah fasilitas milik pemerintah dan swasta, termasuk kendaraan bermotor. (Evarukdijati/ant/jpnn)
Selain 17 orang meninggal, tercatat 65 warga yang mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di RSUD Wamena.
Ketika ditanya tentang situasi keamanan, Dandim Wamena mengaku relatif sudah kondusif namun anggota TNI-Polri masih berjaga-jaga di sejumlah kawasan.
“Secara keseluruhan situasi sudah relatif aman namun anggota masih terus berjaga-jaga,” kata Letkol Chandra yang dihubungi melalui telepon selularnya dari Jayapura.
Aksi demo yang diduga dipicu isu rasisme itu sempat melumpuhkan aktifitas masyarakat di Wamena.
Bahkan pendemo dilaporkan melakukan pembakaran dan perusakan terhadap sejumlah fasilitas milik pemerintah dan swasta, termasuk kendaraan bermotor. (Evarukdijati/ant/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal