JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Bukan hal yang baru melihat bayi dipijat atau diurut. Dulu, bayi biasanya dipijat dengan cara tradisional oleh para tukang urut agar membuat bayi lebih nyaman. Kini, seiring kemajuan zaman dan era media sosial, teknik memijat bayi dikemas dengan metode baby spa dan baby massage.
Lalu sebenarnya seberapa penting bayi harus dipijat? Dokter Spesialis Anak Dr dr Ariani Dewi Widodo SpA (K) menjelaskan, baby Spa adalah istilah yang biasanya digunakan untuk memijat bayi, dengan tujuan membuat sang buah hati merasa nyaman. Meskipun rangkaian baby spa sendiri bukan hanya pijat.
Idealnya, kata dia, pijat bisa dilakukan oleh orang tua sendiri yang telah diajari caranya oleh instruktur.
"Supaya terbentuk bonding atau ikatan antara orang tua dan bayi, bukan antara bayi dan terapis pijat. Jadi lebih baik dipijat oleh orang tua," tutur dr Ariani kepada JawaPos.com baru-baru ini.
Sehingga, sebenarnya bayi tidak wajib diurut atau ikut spa, sama seperti orang dewasa juga tidak wajib pijat. Hanya saja baby spa bisa memberi manfaat yang bagus untuk bayi.
"Tapi yang kita cari adalah manfaat yang diperoleh, bayi tidur dengan lebih nyaman, tampak lebih happy," jelasnya.
Saat JawaPos.com berkunjung ke salah satu Baby Spa dan Massage Cabang Tebet, Jakarta, baru-baru ini, Owner dan Terapis baby spa tersebut, Ardi Usman menjelaskan, baby Spa adalah pengembangan dari pijat bayi tradisional. Dia mengembangkan ilmu itu dengan latar belakangnya sebagai fisioterapis.
Baby spa memijat bayi dengan memberikan stimulus halus agar bayi merasa lebih nyaman. Tentu bukan asal pijat tetapi harus disertai teknik khusus agar tidak salah pijat pada tubuh bayi yang mungil.
"Dulu belum tenar ya. Saya melihat sejak 2009 dulu, kenapa sih, anak harus dipijat sama nenek-nenek atau orang tua dulu. Nah saya teliti, saya belajar. Bahwa baby spa memijat perjalanan otot bayi. Enggak sembarang pegang menyentuh," tuturnya.
Ardi menjelaskan bayi yang datang idealnya untuk usia mulai 1 bulan hingga anak usia 5-6 tahun. Bayi saat datang akan mulai dipijat dari ujung kaki ke pangkal paha, kemudian dari jemari lalu ke bagian tubuh atas dan lainnya.
Selain itu, teknik memijatnya pun tak bisa sembarangan. Memijatnya harus dilakukan menuju ke arah jantung. Sesuai dengan otot bayi dimulai dari ujung-ujung jari dari arah bawah ke atas.
"Tak ada pijat dari atas ke bawah. Pijat itu dari arah bawah ke atas, semua menuju ke jantung. Kalau dari atas ke bawah malah bengkak nanti. Semua teknik memijat memang begitu, hampir sama," tutur Ardi.
Terapis juga memasukkan unsur senam bayi agar lebih aktif untuk melatih motoriknya.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi