JAKARTA(RIAUPOS.CO) - Pengamat politik Ray Rangkuti menduga riak-riak mulai bermunculan di antara partai pendukung Joko Widodo (Jokowi) - Ma’ruf Amin di kontestasi Pilpres 2019. Dia pun merujuk dari pertemuan tertutup empat ketua umum partai politik pendukung Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menggelar pertemuan di Jakarta Pusat, Senin (22/7).
"Pertemuan ketua umum partai Nasdem dengan beberapa ketua umum dalam koalisi 01, bukanlah pertemuan biasa. Itu dimaksudkan untuk hal yang nampaknya penting bagi setidaknya partai-partai yang terlibat di dalamnya," kata Ray kepada JPNN.com, Selasa (23/7).
Menurut Ray, bahasan utama dalam pertemuan empat ketua umum partai itu, berkaitan dengan wacana masuknya pendatang ke barisan koalisi pendukung Jokowi. Satu diantaranya, membahas peluang masuknya Gerindra ke barisan partai pendukung Jokowi.
"Empat partai di atas mulai menyusun sikap apakah akan menerima Gerindra atau sebaliknya menolaknya," ucap dia.
Dalam pandangan Ray, keempat partai tidak ingin masuknya Gerindra ke koalisi mengurangi jatah mereka untuk menempatkan kader sebagai menteri Jokowi di kabinet mendatang.
"Lebih khusus jika rekonsiliasi dimaksudkan untuk berbagi kursi kabinet yang bisa jadi dianggap hanya membuat jatah partai-partai yang ada akan berkurang," ungkap dia.
Ray menuturkan, atas kemungkinan masuknya Gerindra dengan berkurangnya jatah menteri, keempat partai membentuk aliansi sendiri di koalisi pendukung Jokowi. Mereka saling menguatkan satu sama lain agar memiliki nilai tawar di mata Jokowi.
"Target blok-blok ini tak lain saling memperkuat posisi masing-masing demi mendapatkan apa yang menurut mereka wajar mereka dapatkan," pungkas dia. (mg10)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina