Riau Pos Online – Seorang pemuda berinisial WD (23) dan kekasihnya S br S (17), digerebek warga sedang melakukan mesum di areal kebun sawit PTPN IV Bah Jambi, Selasa (14/5), malam sekira pukul 23.30 WIB. Oleh warga, S br S diserahkan kepada keluarganya sementara WD melarikan diri.
Informasi diperoleh METRO, S br S merupakan cewek asal Huta Moho I, Nagori Moho, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Simalungun. Sementara WD, warga Nagori Pematang Asilum, Kecamatan Gunung Malela.
Penggerebekan keduanya bermula ketika ada dua warga Moho Supri dan Efendi, melintas dari lokasi dan tanpa sengaja melihat dua insane lain jenis bermesum ria. Saat itu, keduanya bertelanjang dada.
Selanjutnya Supri dan Efendi mendekati keduanya. Melihat cahaya sorotan kendaraan, WD dan S br S tidak bisa berbuat apa-apa. Supri dan Efendi selanjutnya menginterogasi keduanya.
Lalu kedua pasangan kekasih ini dibawa ke rumah si cewek di Huta Moho I. Namun di tengah perjalanan WD melarikan diri. Sementara S br S diantarkan ke rumahnya di Huta Moho I. Kepada kepada keluarga korban, Supri dan Efendi menceritakan kesaksian mereka tentang tindakan S br S dengan WD, pria pujaan hatinya.
Dari kejadian itu, S br S harus berbicara jujur kepada orangtuanya bahwa dia tak lagi perawan. Pada awalnya, S br S mengaku melakukan hubungan layaknya suami istri dengan WD hanya tiga kali. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, S br S mengaku sudah melakukannya berkali-kali.
S br S mengaku, hubungan layaknya suami istri itu pertama kali mereka lakukan di sebuah areal kebun karet PTPN III Kebun Bangun. Tapi S br S mengaku, saat pertama kali melakukan hubungan intim itu, korban mengaku diancam bunuh. Namun sejak itu keduanya melakukan hubungan intim hingga berkali-kali.
Menyadari anaknya tak perawan lagi, orangtua S br S sempat menunggu adanya niat baik pihak keluarga WD untuk berdamai. Namun beberapa hari ditunggu, sama sekali tidak ada niat baik dari keluarga WD. Akhirnya keluarga korban melaporkan WD ke Polres Simalungun.
Kabag Humas Polres Simalungun AKP H Panggabean, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya pengaduan S br S, dengan terlapor WD. Kasus tersebut masih dalam tahap pemeriksaan saksi-saksi.
Korban Lupa Berapa Kali Disetubuhi
Korban S br S, ketika ditemui Metro Siantar (Riau Pos Grup) di kediaman orangtuanya di Huta Moho I, Nagori Moho, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Simalungun, Selasa (21/5) mengatakan, selama ini, hubungan mereka sengaja dia rahasiakan dari keluarganya. Dia mengaku takut dimarahi. “Kami pacaran sudah tujuh bulan bang,” sebut S br S.
Dia mengungkapkan, pertama kali ia disetubuhi kekasihnya WD di areal kebun rambung (karet, red) PTPN III Bangun. “Saat itu, aku diancam akan dibunuh bila nggak mau ngasih (keperawanku, red),” ujar korban.
Namun sejak ‘sukses pertama’, korban mengaku sering diajak WD melakukan hubungan layaknya suami istri. “Sudah berapa kali, aku pun lupa,” aku cewek yang baru selesai mengikuti UN di salahsatu SMA swasta di Siantar ini sembari menunduk.
S br S mengaku sangat menyesali perbuatannya. Dia mengatakan, pasca penggerebekan itu ia mengaku sangat malu terhadap para tetangga dan penduduk Kampung Moho. “Sejak kejadian penggerebekan itu, aku lebih banyak di rumah bang,” katanya dengan mata berkaca-kaca. (mag-10/dro/ms/rpg)