Rencana Reuni 212, Moeldoko: Jangan Terlalu Banyak Buat Gerakan

Nasional | Jumat, 22 November 2019 - 17:44 WIB

Rencana Reuni 212, Moeldoko: Jangan Terlalu Banyak Buat Gerakan
Moeldoko di Istana Negara, Selasa (22/10). Terkait rencana Reuni 212, Kepala Staf Kepresidenan itu mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan membuat gerakan-gerakan. (Raka Denny/Jawa Pos)

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Rencana Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menggelar reuni 212 di Monas, Jakarta pada 2 Desember 2019 mendapat respons istana. Pihak istana mengimbau kegiatan tersebut tidak dilakukan.

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (KSP) Purnawirawan Moeldoko mengatakan, kondisi sosial politik saat ini sudah sangat stabil. “Kita semuanya sudah menikmati suasana seperti ini,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Saat ini, Moeldoko mengklaim, masyarakat khususnya warga Jakarta sudah senang. Sebab mereka bisa beraktivitas secara normal tanpa hambatan.

“Suasana tenang, enggak terhambat oleh rintangan mau ke mana aja, enggak ada hambatan psikologi, enggak ada hambatan fisik dan seterusnya,” imbuhnya.

Oleh karenanya, mantan Panglima TNI itu berharap agar tidak ada lagi aksi di jalanan seperti yang kerap digelar alumni 212. “Harapan kami, sudahlah jangan terlalu banyak buat gerakan-gerakan. Toh, kita sudah paham, masyarakat semuanya sudah ingin damai, ingin bekerja dengan tenang,” tuturnya.

Sebelumnya, panitia reuni 212 sudah menyampaikan ke publik terkait rencana menggelar aksi tersebut. Panitia mengklaim kegiatan tersebut sebatas untuk menjaga persatuan umat.

Editor : Deslina

Sumber: jawapos.com









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook