JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Partai Demokrat (PD) juga ingin mendapatkan posisi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Bahkan, PD ingin kemesraan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP 2009 terulang. Saat itu, ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dijabat Marzuki Alie dari PD, Ketua MPR diisi Taufiq Kiemas dari PDIP.
Wakil Ketua Umum PD Syarif Hasan mengatakan, partainya sudah sangat siap kalau PDIP mengajak bergabung dalam satu paket pimpinan MPR pada pemilihan 2019-2024 Oktober 2019 nanti. Hal ini mengingat PD dan PDIP sudah berpengalaman melakukan kolaborasi.
’’Kami kan sudah berpengalaman dengan PDIP. Jadi, saya pikir itu sejarah yang betul-betul patut menjadi pelajaran bahwa kalau berkolaborasi dengan baik, saya pikir bangsa ini akan lebih bagus ke depan,’’ kata Syarif di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2019).
Syarif memastikan PD juga memiliki banyak kader yang siap untuk menjadi pimpinan MPR. Dia menegaskan, PD 10 tahun berada di pemerintahan sehingga banyak kader yang mampu bekerja sama dengan partai politik lainnya. ’’Banyak kader-kadernya yang saya pikir mampu untuk bekerja sama dengan partai-partai lain. Oh belum, itu ada di tangan Pak SBY,’’ ungkap Syarif.
Dia menjelaskan pimpinan MPR merupakan ketua lembaga yang penting dalam menentukan kebijakan dan mengawal pemerintah ke depan. ’’Pada dasarnya Partai Demokrat itu sebelumnya mendukung pemerintah dan memberikan kritikan kepada pemerintah. Apalagi posisi sekarang saya pikir akan lebih jelas bagi Demokrat,’’ kata Syarif.
Dia menegaskan bahwa PD yang paling bisa diterima oleh semua pihak. PD tidak ada resistensi dengan partai-partai koalisi. Partai berlambang bintang mercy sudah sangat terbiasa berkolaborasi dengan semua partai-partai politik.