PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Setelah menuntaskan helat seni bertajuk Festival Lancang Kuning (FLK) pada 17-19 Desember lalu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Riau kembali melanjutkan helat seninya. Kali ini dengan helat bertajuk Riau Islami Art Festival. Perhelatan bernuansa Islam tersebut dibuka, Senin (21/12) malam ini di Anjung Seni Idrus Tintin.
Riau Islamic Art Festival juga menjadi ruang terbuka para seniman untuk menampilkan karya-karya mereka. Tidak hanya seniman asal Riau, juga artis dengan karya religi seperti grup musik Debu, dan Hadad Alwi. Selain itu, akan tampil juga tarian sufi dari Jakarta dan Pekanbaru. Helat yang berlangsung 21-23 Desember ini akan menampilkan karya teater, tari, musik, dan sastra.
Grup teater yang akan beraksi seperti Rumah Sunting asuhan Kunni Masrohanti, Latah Tuah (UIN Suska) asuhan GP Ade Dharmawi, dan Riau Beraksi asuhan Willy Fwi. Sedangkan sastra akan tampil sastrawan Indonesia Taufik Ikram Jamil. Sedangkan grup musik dan tari tampil pula dari mahasiswa Akademi Kesenian Melayu Riau.
”Semua grup dan seniman individu sudah menyatakan siap tampil pada Riau Islamic Art Festival ini. Kami berharap, seniman yang menggelar karya-karyanya sama seperti helat sebelumnya, Festival Lancang Kuning di tempat yang sama,” ungkap Ketua Panitia Dandun Wibawa kepada Riau Pos, Ahad (20/12) malam tadi.
Dijelaskan Dandun, sama halnya seperti FLK, sebenarnya cukup banyak grup luar Riau yang bersedia tampil di helat ini. Namun karena adanya penundaan jadwal, maka beberapa grup akhirnya mengundurkan diri karena sudah ada jadwal di acara lainnya. Meskipun demikian, Disparekraf Riau tetap optimis, semua yang tampil di acara ini akan memberikan suguhan terbaik meeka.
Selain pementasan seni di dalam auditorium Anjung Seni Idrus Tintin, di laman gedung megah itu, tetap digelar pameran bonsai, aqua scape, batu akik dan batu permata. Setiap pengunjung bisa langsung menyaksikan karya-karya bonsai, aquarium dengan tamanan hidup, serta batu-batu cincin terbaik bernilai tinggi.(jef)
