JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- KRI Teluk Lada 521 mengerahkan tim pemeriksa untuk memastikan kondisi anak buah kapal (ABK) yang masih terjebak di KM Mina Sejati.
Senin (19/8), tim tersebut bergerak menggunakan kapal kecil dari KRI Teluk Lada 521. Namun, sesampainya di kapal tersebut, tidak ada satu pun ABK yang berhasil ditemukan. Kondisi kapal juga sudah nyaris tenggelam.
Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M Zaenal, laporan terakhir yang diterima Mabes TNI AL menyebut, KM Mina Sejati tinggal menyisakan anjungan dan haluan di atas permukaan laut. Bagian lain kapal sudah hilang.
"75 persen tenggelam," imbuh dia kepada Jawa Pos kemarin.
Sebelum mengirimkan tim pemeriksa, disebutkan, masih ada 15 ABK di atas kapal itu. Namun, saat tim pemeriksa sampai, sama sekali tidak ada ABK tersisa di kapal tersebut.
Sempat dicari di sekitar lokasi tenggelamnya kapal tersebut, tim pemeriksa tidak mendapati temuan apa pun.
Zaenal pun menjelaskan, tim pemeriksa langsung bergegas kembali untuk membawa ABK selamat ke pangkalan TNI AL di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
Zaenal pun menjelaskan kembali, instansinya turut serta mengirimkan tim lantaran mendapat kabar bahwa ada insiden perkelahian di atas KM Mina Sejati.
Dari informasi awal, tidak kurang ada 36 ABK di atas kapal itu. Tiga di antaranya disebut "membajak" kapal dan membunuh lima orang ABK.
"Melihat hal itu 13 orang berusaha menyelamatkan diri terjun ke laut, namun dua orang meninggal dan sebelas orang dinyatakan selamat," imbuhnya.
"Seluruhnya lantas dievakuasi ke KM Samudera Gemilang. Kemarin, usai tim pemeriksa memastikan tidak ada lagi ABK di atas KM Mina Senjati, sebelas ABK selamat dan dua jenazah itu langsung di bawa KRI Teluk Lada 521 ke Pangkalan TNI AL di Dobo.
"Untuk pemeriksaan dan pendalaman guna mengungkap kejadian sebenarnya," terang dia.
Sementara itu, nasib 15 ABK lainnya belum diketahui. Sebelumnya, KRI Teluk Lada 521 mendekati dan berupaya berkomunikasi dengan ABK KM Mina Sejati yang diduga dibajak di Perairan Dobo.
Mereka bergerak atas perintah Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI I NG Ariawan.
Perintah itu diberikan setelah Komando Armada III menerima laporan dari Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut X Ambon telah terjadi pembajakan di KM Mina Sejati. KRI Teluk Lada 521 yang paling dekat dengan lokasi kejadian lantas meluncur.
"Bergerak menuju lokasi pada 18 Agustus 2019 pukul 07.00 WIT," terang Zaenal.
Sempat berusaha mengontak melalui radio, KM Mina Sejati tidak merespons. Sehingga mereka kemudian mengirimkan tim untuk memeriksa kondisi dan situasi yang terjadi di atas kapal tersebut. Hasilnya, lanjut dia, sesuai dengan laporan terakhir yang diterima.
Sumber : Jawa Pos
Editor : Rinaldi