JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Organisasi Papua Merdeka atau OPM meminta bantuan kepada sejumlah pihak, di antaranya Presiden Amerika Joe Biden, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sampai Vanuatu. Permintaan bantuan oleh OPM itu dituangkan dalam surat terbuka yang beredar di media sosial, pada Ahad (21/5/2023).
Surat itu ditujukan kepada Joe Biden dengan mengatasnamakan pimpinan OPM Jeffrey Nomanak. Jeffrey Nomanak mendesak Joe Biden untuk turun tangan menyelesaikan dan memberikan pembelaan kepada OPM.
“OPM pimpinan Jeffrey Bomanak menyerukan peran proaktif Presiden Joe Biden dalam mengakhiri pendudukan militer Indonesia yang melanggar hukum dan aneksasi Papua Barat dan kegagalan kebijakan luar negeri Amerika berikutnya dalam melindungi enam dekade kejahatan terhadap kemanusiaan,” tulis postingan tersebut dikutip Pojoksatu.id.
Dalam surat tersebut, OPM menyebut Indonesia telah melakukan invasi ke Papua.
“Tanah leluhur kami ini, dulu kami menyebutnya surga kami sendiri sebelum invasi dan pendudukan militer Indonesia,” tulis surat tersebut dikutip Pojoksatu.id.
Jeffrey Nomanak juga menyatakan bahwa perjanjian New York pada 15 Agustus 1962 sama sekali tidak mewakili masyarakat Papua.
Sebaliknya, dia menyebut bahwa perjanjian tersebut merupakan pintu gerbang neraka.
“Perjanjian New York, ditulis dan disponsori oleh pemerintah Anda pada tanggal 15 Agustus 1962, tanpa penyertaan atau representasi dari satu orang Papua Barat pun, membuka jalan bagi rumah jagal ini,” kata dia.
“Orang-orangku menyebut perjanjian ini Pintu Gerbang Neraka,” sambung dia.
Selain melakuan pendudukan, dia juga menyebut Indonesia telah melakukan eksploitasi ekonomi dan berbagai kejahatan lainnya.
“Enam dekade pengkhianatan dan pengabaian yang tidak berperasaan – orang-orang saya diperbudak, dipenjara, diserang, disiksa, diperkosa, dibunuh, dibantai, diracuni, dimiskinkan, kelaparan, dan dipindahkan secara paksa, desa dibom,” katanya.
Dia juga mengklaim bahwa berbagai kejahatan itu dilakukan pemerintah Indonesia setiap hari.
“Bahkan sekarang saat saya menyampaikan keprihatinan saya kepada Anda, dan korban saat ini, anak-anak, keluarga … setiap hari setiap minggu,” tulisnya lagi.
Dia menyatakan bahwa selama menjadi bagian dari kolonial Kerajaan Belanda selama 500 ratus tahun tidak pernah dianiaya.
“Di bawah kerajaan kolonial Indonesia, sebagai penyerbu tidak sah dan penjajah militer, kita telah hidup di rumah jagal dengan ratusan ribu korban–laki-laki, perempuan, dan anak-anak,” klaim Jeffrey Nomanak.
Jeffrey Nomanak juga mengklaim memiliki bukti-bukti kejahatan pemerintah Indonesia yang ia maksud. Dia juga menuding pasukan keamanan Indonesia telah melakukan pembunuhan sadis dengan cara-cara yang tidak manusiawi.
“Pemotongan merupakan salah satu spesialisasi pasukan pertahanan dan keamanan Indonesia untuk menanamkan teror dan ketakutan pada penduduk desa,” tuding dia.
“Praktik ini telah digunakan sejak awal pendudukan militer Indonesia dan masih digunakan,” sambung Jeffrey Nomanak.
“Saya heran bahwa setiap orang yang mengaku menyembah keyakinan agama apa pun, seperti yang diklaim oleh orang Indonesia, dapat menggunakan kebiadaban seperti itu… terus menerus,” kata dia.
Dalam postingan tersebut, juga dilampirkan sejumlah foto yang diklaim sebagai perbuatan pemerintah Indonesia. Selain Joe Biden, postingan itu juga me-mention sejumlah akun Twitter pemimpin, kedutaan besar atau pemerintahan sejumlah negara.
Di antaranya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Komisioner HAM PBB, Perdana Menteri Jepang, Parlemen Inggris, Diplomat China untuk PBB sampai pemerintahan Vanuatu.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman