DUKA KECELAKAAN HELI TNI

Saat Heli Terbang Kondisi Angin Memutar-mutar seperti Belalai Gajah

Nasional | Senin, 21 Maret 2016 - 08:55 WIB

Saat Heli Terbang Kondisi Angin Memutar-mutar seperti Belalai Gajah

PALU (RIAUPOS.CO) - Ini data lain yang tercatat saat helikopter TNI jatuh di Poso, Sulawesi Tengah Ahad (20/3/2016) sekitar pukul 18.00 Wita. Pesawat yang dipakai untuk memburu teroris kelompok Santoso cs itu ditumpangi 13 orang, sebagian besar perwira TNI.

Data yang tercatat di Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mutiara Palu, Rio Marthadi mengungkapkan, saat kejadian pada umumnya kondisi cuaca di Sulawesi Tengah sejak pagi hingga sore hari kurang bagus dan tidak bersahabat. Khususnya di wilayah Sulawesi bagian timur.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di daerah tersebut terdapat tiupan angin yang tidak terarah dan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif sangat besar. Terkait insiden, kata Rio, saat heli terbang menuju ke Poso kondisi cuaca buruk.

“Kecepatannya angin sekitar pukul 17 mencapai 40 knot atau 20 meter per detik. Anginnya seperti belalai gajah yang memutar-mutar,” katanya.

Menurut Eko, sekitar pukul 17.00 mulai tumbuh awan konvektif sekitar Danau Poso, Kecamatan Pamona dan bagian Lore. “Buruk sekali. Artinya awan konvektif sangat banyak. Jam lima sore kondisi cuaca sangat tidak memungkinkan untuk penerbangan berangkat ke Poso,” jelas Rio.

Lanjutnya, pertumbuhan awan konvektif mulai membesar mulai pukul 17.20 hingga 17.40 wita, bahkan ditambah dengan adanya angin dari daerah timur laut seperti dari Ampana dan Luwuk, membuat pertumbuhan awan konvektif semakin meningkat di kawasan Poso, Lore dan Napu.

“Sudah timbul awan konvektif ditambah lagi dari sana daerah Luwuk dan Ampana, maka semakin buruk lah cuaca di sekitar Poso,” sebutnya. Rio mengatakan, sekitar pukul 18.00 saat terjadi awan konvektif semakin dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya petir, hujan deras dan angin yang tidak terarah.(agg/bud/acm/yuz) 

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook