MITIGASI INFLASI DI HIGH LEVEL MEETING

Pemerintah Targetkan Inflasi di BawahTahun 2022

Nasional | Selasa, 21 Februari 2023 - 11:40 WIB

Pemerintah Targetkan Inflasi di BawahTahun 2022
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO)- DINAMIKA inflasi terus dimitigasi agar tak mengalami lonjakan. Senin (20/2) pemerintah menggelar high level meeting Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP). Begitu juga daerah-daerah yang mengadakan pertemuan TPID.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah menargetkan inflasi mencapai 3 plus minus 1 persen pada 2023. ''Beberapa hal yang dilakukan untuk mencapai target tersebut di 2023 sebagaimana diatur dalam APBN adalah memperkuat kebijakan dan menjaga stabilitas makroekonomi,'' ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (20/2).


Hal itu sekaligus upaya menjaga harga pangan tidak bergejolak, terutama pada hari besar keagamaan. Airlangga menjamin seluruh pihak terkait akan berupaya menjaga ketersediaan beras, memperkuat ketahanan pangan lewat akselerasi lumbung pangan, serta memperkuat kerja sama antardaerah agar memastikan ketersediaan bahan pangan.

Sejauh ini, inflasi RI memang masih terkendali. Sepanjang 2022 mencapai 5,51 persen. Jumlah itu tercatat lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain. ''Beberapa negara di Eropa di atas 9 persen dan di Amerika Serikat (AS) sekitar 8 persen,'' imbuh dia. Airlangga bahkan mencontohkan Argentina dan Turki yang mengalami inflasi ekstrem di atas level 50 persen.

Sejalan dengan itu, Bank Indonesia (BI) berkomitmen menjaga inflasi dalam kisaran sasaran 3 persen. ''Sinergi kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah termasuk melalui implementasi berbagai inovasi program untuk menjaga stabilitas pasokan dan kelancaran distribusi,'' kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Menurut dia, tingkat inflasi turun lebih cepat dari yang diperkirakan. Tercermin dari angka akhir tahun lalu di level 5,51 persen YoY yang di bawah consensus forecast sebesar 6,5 persen YoY. Apalagi setelah penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022. Penurunan berlanjut pada IHK Januari 2023 di posisi 5,28 persen YoY. Didorong oleh inflasi inti dan administered prices yang menurun serta harga bahan pangan bergejolak (volatile food) yang terjaga.(dee/han/bil/c6/dio/esi)

Laporan JPG, Jakarta

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook