Anggaran Bangun Transportasi di Ibu Kota Baru Tembus Rp222,42 Triliun

Nasional | Rabu, 20 November 2019 - 22:21 WIB

Anggaran Bangun Transportasi di Ibu Kota Baru Tembus Rp222,42 Triliun
IBU KOTA BARU: Kawasan Semoi II, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menjadi salah satu bagian dari lokasi ibu kota baru. (FUAD MUHAMMAD/KALTIM POST/Jawa Pos Group)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa indikasi anggaran untuk pembangunan transportasi perkeretaapian di ibu kota baru membutuhkan dana sekitar Rp 209,6 triliun.

"Biaya itu terdiri dari pembangunan stasiun, kereta api, subway, KRL, jalur kereta api, dan pengadaan kereta listrik," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono dalam rapat kajian bersama dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (20/11).


Ia mengatakan bahwa besarnya dana pembangunan untuk transportasi kereta dikarenakan pemerintah harus membangun dari awal, begitu juga dengan teknologinya. Namun, masih ada kemungkinan perubahan angka untuk kebutuhan anggaran itu.

"Tentunya ini pembangunan baru dan segala macamnya, dan teknologi yang kita buat itu kan ‘smart city‘. Tetapi ini masih hitungan awal, masih perlu kami lakukan validasi lagi," katanya dilansir dari Antara.

Dalam kesempatan itu, Djoko juga menyampaikan, indikasi kebutuhan anggaran untuk transportasi darat (di luar perkeretaapian) mencapai sebesar Rp 4,07 triliun. Di antaranya untuk pembangunan terminal, pembangunan halte, kelengkapan jalan, bus air, dan pelabuhan penyeberangan.

Untuk transportasi udara, dipaparkan, indikasi kebutuhan anggarannya sebesar Rp 7,35 triliun. Dana sebesar itu untuk untuk pengembangan bandar udara Sipinggan dan AAP Samarinda.

Sedangkan pembangunan transportasi laut sebesar Rp 1,37 triliun untuk pengembangan terminal dan rehabilitasi dermaga, subsidi operasional, pengembangan VTS, penetapan traffic separation scheme dan lainnya.

Selain itu, terdapat juga anggaran untuk melakukan studi perencanaan transportasi sebesar Rp 30 miliar, digunakan untuk melakukan feasibility study, master plan, dan detail engineering design (DED). Ia mengatakan rencana pembangunan infrastruktur transportasi itu juga mengoptimalkan fasilitas yang sudah ada seperti bandara dan pelabuhan.

"Kami akan mengoptimalkan yang sudah ada, kita tingkatkan. Prinsipnya beberapa fasilitas sudah ada di sana seperti pelabuhan, darat, dan laut. Ada yang baru ya sesuai dengen perencanaan itu," katanya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook